Investor Pasar Modal Syariah Sentuh 144.813 hingga April 2024

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman berharap pasar modal syariah dapat berkontribusi nyata meningkatkan ekonomi Indonesia.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 17:30 WIB
Jumlah Investor Pasar Modal Syariah Sentuh 144.813 hingga April 2024
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal syariah di Indonesia mencapai 144.813 investor per April 2024. Ini merupakan kenaikan lebih dari 225 persen dari 44.536 investor pada 2018.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menuturkan, data ini dihimpun dari dari anggota Bursa Penyedia Layanan Syariah Online Trading Sistem atau ABSOTS. 

Meskipun begitu, Iman menjelaskan jumlah ini masih dinilai kecil jika dibandingkan jumlah masyarakat muslim di Indonesia. Dari sisi jumlah investor saham keseluruhan, juga masih jauh dibandingkan jumlah masyarakat Indonesia.

Tak hanya jumlah investor yang mengalami peningkatan, jumlah saham syariah yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga meningkat 61 persen selama 5 tahun terakhir.

"Sejak 2018 dari 399 saham syariah menjadi 643 saham syariah atau meningkat 69 persen dari total saham. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah di Indonesia mencapai 56 persen dari total kapitalisasi pasar,” kata Iman dalam pembukaan Seminar dan Expo Sharia Investment Week (SIW) 2024, Kamis (6/6/2024).

Adapun, berdasarkan nilai rata-rata transaksi harian perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 54 persen dan frekuensi transaksi berkontribusi sebesar 69 persen dan volume transaksi sebesar 75 persen.

Iman berharap berharap pasar modal syariah ke depannya semakin maju dan dapat menjadi salah satu alternatif investasi bagi masyarakat di Indonesia. 

“Pasar modal syariah diharapkan dapat berkontribusi nyata meningkatkan perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

Dorong Perkembangan Pasar Modal, BSI Hadirkan RDN Syariah Pertama di Indonesia

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil meluncurkan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di Indonesia pada Selasa, 16 Januari 2024. Hal tersebut menandakan komitmen yang kuat dsri BSI untuk mendorong percepatan bisnis pasar modal syariah dalam negeri.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menuturkan, kolaborasi dengan Perusahaan Sekuritas Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS) ini merupakan salah satu upaya BSI untuk meningkatkan literasi, inklusi, dan penetrasi keuangan syariah.

Menyadari perlunya percepatan pertumbuhan bisnis di pasar modal syariah dan dengan dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), KSEI, KPEI dan AB SOTS per 1 Desember 2023 lalu BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk melakukan pembukaan RDN secara online.

“BSI saat ini menjadi Bank Syariah satu satunya dan pertama yang menyelenggarakan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) secara online, artinya BSI makin mantap untuk ambil bagian Pasar Keuangan Syariah dan siap berkolaborasi bersama Perusahaan Sekuritas AB SOTS (Anggota Bursa Sharia Online Trading System) yang saat ini berjumlah 18 Perusahaan Sekuritas dan diharapkan ke depannya terus bertambah seiring meningkatnya jumlah investor pasar modal syariah,” kata Anton, dikutip Rabu (17/1/2024).

 

Komitmen BSI

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Melalui peluncuran RDN Online, merupakan komitmen BSI untuk menjadi solusi mempermudah pembukaan RDN Syariah yang mudah dan cepat bagi para investor pasar modal sehingga dapat membuka peluang untuk ekspansi produk investasi bagi nasabah investor lebih lanjut.

Adapun BSI selama ini telah menawarkan berbagai produk investasi seperti reksa dana, Bancassurance, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan lainnya. Langkah signifikan ini termasuk dalam transformasi digital.

Hal ini sejalan dengan komitmen BSI untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur perbankan, salah satunya melalui digitalisasi rekening tabungan nasabah.

 

Fokus BSI

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Nasabah menunggu di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

BSI juga telah berfokus pada penyusunan peta jalan khusus untuk Ekosistem Investasi - Pasar Modal Syariah dimana kedepannya BSI akan menjadi bank yang memiliki izin MPPPE (Mitra Pemasaran Perantara Pedagang Efek) yang diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan market share pasar modal syariah secara progresif.

“Kami yakin bahwa kerja sama dengan Perusahaan Sekuritas AB SOTS akan menjadi solusi bagi para investor yang mencari produk syariah di Pasar Modal, yang pada akhirnya akan meningkatkan Product Holding Ratio (PHR) nasabah dan mendukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI secara sustain,” kata dia. 

Dengan digitalisasi dan integrasi sistem dengan perusahaan sekuritas, BSI menargetkan dapat mengakuisisi dua kali lipat dari jumlah investor syariah yang telah menjadi nasabah RDN BSI saat ini pada 2024. 

Hal tersebut pastinya tidak terlepas dari kondisi pertumbuhan bisnis yang telah dilakukan BSI selama 2023 di mana per September 2023, secara tahunan posisi asset BSI tumbuh 10,94%, pembiayaan tumbuh 14,84% dan Dana Pihak Ketiga sebesar 9,26%. Serta dukungan kolaborasi dan integrasi dari rekan-rekan Perusahaan Sekuritas terutama Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS).

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya