Intra Golflink Resorts Bidik Dana Rp 390 Miliar dari IPO

PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) memangkas jumlah saham IPO yang ditawarkan dari 3,1 miliar saham menjadi 1,95 miliar saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 15:00 WIB
Intra Golflink Resorts Bidik Dana Rp 390 Miliar dari IPO
PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan telah menyelesaikan penawaran awal (bookbuilding) saham IPO pada 25 Juni 2024 dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2024.

Adapun harga IPO perusahaan ditetapkan sebesar Rp 200 per saham.Harga saham yang ditawarkan merupakan batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan di Rp 200-Rp 230 per saham. Dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Perseroan menerbitkan sebanyak 1.950.000.000 lembar atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar senilai Rp 390 miliar.

Adapun jumlah saham yang ditawarkan itu berkurang dari penawaran sebelumnya. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu maksimal 15,02 persen dari jumlah saham seluruh modal ditawarkan Perseroan setelah IPO.

Intra Golflink Resorts akan menggunakan 87,53% dana IPO untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan properti, termasuk luxury hotel di Bali. Kemudian, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).

Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengatakan, harga dan jumlah saham IPO yang ditawarkan merupakan hasil kesepakatan emiten dan para penjamin pelaksana emisi efek dengan mempertimbangkan minat serius dari para calon investor jangka panjang yang percaya atas prospek usaha dan kinerja keuangan perseroan.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Potensi Dana IPO

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Kami, pihak JLU (joint lead underwriters) dan manajemen Intra Golflink Resorts, ingin menjaga long-term value saham GOLF di pasar sekunder dan melindungi kepentingan investor jangka panjang di tengah risiko ketidakpastian pasar," ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (1/7/2024).

Penetapan harga dan jumlah saham yang diterbitkan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi investor, sehingga likuiditas saham GOLF tetap terjaga. Samuel Sekuritas Indonesia, bersama dengan PT KB Valbury Sekuritas, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, merupakan para penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO GOLF.

Terkait dengan potensi dana hasil IPO, Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memastikan rencana investasi yang sudah ditetapkan dalam prospektus akan direalisasikan sesuai peruntukannya.

"Pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15Th Cliff Hanger dan New Kuta Golf Villa beserta fasilitas pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali, sudah dimulai dan dana hasil IPO dipastikan cukup untuk membiayai pengembangan awal," jelas dia.

 


Pengembangan Produk Perseroan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pengembangan proyek-proyek prestisius tersebut dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan selesai pada 2026. Kedua proyek ini dipercaya bisa meningkatkan pendapatan dan laba Intra Golflink Resorts di masa mendatang.

"Melihat pertumbuhan kinerja perusahaan dan tren positif industri golf global dan regional, kami, sebagai pemain utama di industri golf Indonesia, yakin bisa mengoptimalkan potensi yang ada untuk mewujudkan sustainable growth dan inovasi melalui tiga lapangan golf yang kami kelola dan miliki, baik secara langsung maupun melalui entitas asosiasi," tutur Komisaris Utama Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo.

Adapun ketiga lapangan golf tersebut adalah Palm Hills Golf Club Bogor yang dikelola melalui SGU, New Kuta Golf Bali yang berada di bawah kendali NKG, dan Black Rocks Hotel & Golf Club Belitung yang dimiliki melalui entitas asosiasi, yakni PT Belitung Golf And Resorts.

Perseroan akan mulai menawarkan saham IPO kepada publik (public offering) pada 2–4 Juli 2024 dan menargetkan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlaksana pada 8 Juli 2024. GOLF akan menjadi salah satu saham dalam daftar efek syariah yang bisa dipilih oleh investor untuk berinvestasi.


Intra GolfLink Resorts Nekat IPO saat Pasar Volatile, Ini Alasannya

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) mantap debut di bursa meski kondisi pasar saat ini sedang volatil. Perseroan berencana listing melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp 713 miliar.

Direktur PT Semesta Indovest Sekuritas, Kerry Rusli mengakui pasar saat ini sedang fluktuatif. Namun dia menilai antusias investor terhadap IPO masih cukup tinggi. Apalagi, PT Intra GolfLink Resorts Tbk menjadi perusahaan IPO dengan nilai paling besar di tahun ini.

"Jadi memang perusahaan-perusahaan yang mau IPO itu sangat ditunggu-tunggu. Kalau saya tidak salah ingat, mungkin IGR ini yang menggunakan laporan Desember dengan size IPO yang terbesar. Biasanya itu mungkin yang ditunggu-tunggu, dibandingkan perusahaan lain yang size IPO-nya mungkin yang tidak begitu besar," kata dia dalam konferensi pers terbatas, Rabu (19/6/2024).

Pada kesempatan yang sama, Vice President Investment Banking Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengaku optimis dengan prospek perusahaan. Sehingga pihaknya dan penjamin emisi lain yang terlibat dalam IPO Intra GolfLink cukup percaya diri mengantarkan perusahaan anak Tommy Soeharto ini melantai di Bursa.

"Kita ingin membawa Golfink ini menjadi warna baru di sektor bursa efek Indonesia. Pilihan baru untuk investor," kata dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya