IHSG Melemah Terbatas, Saham GOTO Melambung 7,8%

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level tertinggi 7.347,01 dan level terendah 7.293,20 pada Selasa, 23 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jul 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 19:15 WIB
IHSG Melemah Terbatas, Saham GOTO Melambung 7,8%
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Selasa (23/7/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Selasa (23/7/2024). Namun, IHSG melemah tipis di tengah penguatan sektor saham teknologi.

Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,11 persen ke posisi 7.313,85. Indeks LQ45 berada di zona hijau 923,26. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.347,01 dan level terendah 7.293,30. Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 220 saham diam di tempat dan 267 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan 1.060.097 kali dengan volume perdagangan 29,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.196. Investor asing jual saham Rp 86,95 miliar. Sepanjang 2024, investor asing lepas saham Rp 2,85 triliun.

Mayoritas sektor saham merosot pada perdagangan tertekan. Sektor saham energi merosot 1 persen, dan pimpin koreksi. Selain itu, sektor saham industri susut 0,81 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,57 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,41 persen, sektor saham keuangan turun 0,17 persen dan sektor saham properti melemah 0,01 persen.

Selain itu, sektor saham teknologi melonjak 4,55 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic naik 0,43 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,66 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,34 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,41 persen.

Sementara itu, saham BBRI merosot 2,44 persen ke posisi Rp 4.790 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 4.900 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.910 dan level terendah Rp 4.780 per saham. Total frekuensi perdagangan 47.196 kali dengan volume perdagangan 2.125.425 saham. Nilai transaksi harian Rp 1 triliun.

Harga saham ADRO terpangkas 1,88 persen ke posisi Rp 3.130 per saham. Harga saham ADRO dibuka stagnan Rp 3.190 per saham. Harga saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.240 dan terendah Rp 3.130 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.413 kali dengan volume perdagangan 337.304 saham. Nilai transaksi Rp 107 miliar.

Harga saham GOTO melonjak 7,84 persen ke posisi Rp 55 per saham. Harga saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 51. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 58 dan level terendah Rp 51. Total frekuensi perdagangan 36.275 kali dengan volume perdagangan 126.580.056 saham. Nilai transaksi Rp 695,7 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Saja Sentimen yang Pengaruhi IHSG?

IHSG Berada di Zona Merah
IHSG ambruk di tengah banyaknya sentiment negatif global, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen eksternal dan internal menopang pergerakan IHSG. Dari eksternal, bursa saham Asia cenderung bergerak variasi. Pilarmas Investindo Sekuritas menilai pelaku pasar mengalihkan perhatian pada kebijakan pemerintah Jepang, kebijakan moneter China dan penantian rilis kinerja semester I 2024 emiten.

Pasar tampaknya merespons pernyataan pejabat senior partai yang berkuasa Toshimitsu Motegi yang mendesak Bank of Japan (BOJ) untuk lebih jelas mengkomunikasikan rencananya dalam menormalisasi kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga yang stabil, dan menambahkan bahwa penurunan yen yang berlebihan berdampak negatif terhadap perekonomian.

Perdana Menteri Fumio Kishida juga mengatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter bank sentral akan mendukung transisi Jepang menuju pertumbuhan perekonomian. Sementara itu, pasar juga merespons kebijakan moneter bank sentral China yang menurunkan suku bunganya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pemangkasan suku bunga ini sebagai upaya menanggulangi melemahnya perekonomian China.

"Di sisi lain, pasar menanti rilisnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) minggu ini untuk memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve," demikian seperti dikutip. Fokus para pelaku pasar meliputi estimasi awal untuk pertumbuhan PDB kuartal II, pengeluaran dan pendapatan pribadi, serta indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE).

Dari internal, Bank Indonesia (BI) dalam hasil surveinya mengindikasikan penyaluran kredit baru pada kuartal II-2024 meningkat. Meningkatnya pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi. Pada kuartal -III 2024 penyaluran kredit baru diprakirakan melanjutkan peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 93,6 persen, yang memberikan indikasi bagaimana pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan prospek ekonomi dalam negeri yang relatif terjaga.

 


Top Gainers-Losers

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham GOTO melonjak 7,84 persen
  • Saham ARTO melonjak 5,86 persen
  • Saham AMMN melonjak 3,36 persen
  • Saham MBMA melonjak 3,25 persen
  • Saham EXCL melonjak 2,27 persen

 

Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ITMG merosot 2,56 persen
  • Saham ISAT merosot 2,51 persen
  • Saham BBRI merosot 2,44 persen
  • Saham ADRO merosot 1,88 persen
  • Saham ANTM merosot 1,87 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 826,9 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 693,6 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 515,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 399,6 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 305,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 97.412 kali
  • Saham BBRI tercatat 47.186 kali
  • Saham GOTO tercatat 36.244 kali
  • Saham BDKR tercatat 22.287 kali
  • Saham PTMP tercatat 21.496 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 23 Juli 2024 setelah wall street mencermati ketidakpastian politik dan mencatat penguatan.

Mengutip CNBC, indeks Nifty 50 dan BSE Sensex masing-masing turun hampir 0,8 persen setelah India umumkan anggaran pertama di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman menurunkan target defisit fiskal menjadi 4,9 persen dari produk domestik bruto (PDB) 5,1 persen yang diusulkan dalam anggaran sementara.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,9 persen. Indeks CSI 300 merosot 2,14 persen ke posisi 3.439,88. Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,01 persen ke posisi 39.594,39. Indeks Topix naik 0,21 persen ke posisi 2.833,39.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,39 persen ke posisi 2.774,29. Indeks Kosdaq melesat 0,27 persen ke posisi 812,12. Korea Selatan juga mencatat indeks harga produsen pada Juni naik 2,5 persen year on year dibandingkan Mei 2024 sebesar 2,3 persen. Indeks Taiwan melesat 2,76 persen ke posisi 22.871,84. Indeks ASX 200 menguat 0,5 persen ke posisi 7.971,1.

Sementara itu, indeks harga konsumen di Singapura pada Juni 2024 naik 2,4 persen. Realisasi indeks harga konsumen tersebut di bawah prediksi 2,7 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya