3 Tips Menganalisis Pergerakan Saham untuk Investor Pemula

Berikut adalah tiga tips yang dapat membantu Anda menganalisis pergerakan saham dengan lebih efektif.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 06:00 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menganalisis pergerakan saham adalah keterampilan penting bagi setiap investor yang ingin sukses di pasar saham. Memahami bagaimana harga saham bergerak dan apa yang mempengaruhinya bisa membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mengurangi risiko kerugian.

Berikut adalah tiga tips yang dapat membantu Anda menganalisis pergerakan saham dengan lebih efektif.

1. Gunakan Analisis Teknis

Analisis teknis melibatkan studi tentang data historis harga dan volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Beberapa alat dan teknik analisis teknis yang umum digunakan termasuk:

  • Grafik Candlestick: Grafik ini menunjukkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dalam periode tertentu dan membantu mengidentifikasi pola pergerakan harga.
  • Indikator Teknis: Alat seperti Moving Averages (MA), Relative Strength Index (RSI), dan Bollinger Bands membantu menentukan tren pasar dan potensi titik masuk atau keluar.
  • Support dan Resistance: Support adalah level harga di mana saham cenderung berhenti turun, sementara resistance adalah level di mana saham cenderung berhenti naik. Mengetahui level ini bisa membantu Anda menentukan kapan harus membeli atau menjual saham.

Contoh penggunaan analisis teknis adalah dengan mengidentifikasi pola "head and shoulders" yang dapat menunjukkan potensi pembalikan tren harga saham.

2. Perhatikan Berita dan Sentimen Pasar

Berita dan sentimen pasar bisa sangat mempengaruhi pergerakan harga saham. Faktor-faktor eksternal seperti laporan keuangan perusahaan, perubahan kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi global dapat menyebabkan fluktuasi harga saham yang signifikan. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  • Mengikuti Berita Keuangan: Selalu update dengan berita terbaru mengenai perusahaan dan sektor industri tempat Anda berinvestasi. Sumber-sumber seperti CNBC, Bloomberg, dan Reuters dapat memberikan informasi terkini yang berharga.
  • Memonitor Media Sosial dan Forum: Platform seperti Twitter dan Reddit sering kali menjadi tempat diskusi tentang saham dan dapat memberikan wawasan tentang sentimen pasar.
  • Memahami Dampak Pengumuman Perusahaan: Laporan pendapatan, pengumuman merger dan akuisisi, atau perubahan manajemen dapat mempengaruhi harga saham. Analisis pengumuman ini untuk memahami bagaimana mereka dapat mempengaruhi perusahaan di masa depan.

Contoh konkret adalah bagaimana pengumuman laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan dapat menyebabkan kenaikan harga saham secara tiba-tiba.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Analisis Fundamental

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analisis fundamental melibatkan evaluasi nilai intrinsik suatu saham berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan keuangan. Ini mencakup pemeriksaan kesehatan keuangan perusahaan dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Beberapa elemen kunci dalam analisis fundamental meliputi:

  • Laporan Keuangan: Menganalisis neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Perhatikan metrik seperti Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan rasio utang terhadap ekuitas.
  • Rasio Keuangan: Rasio P/E (Price-to-Earnings), P/B (Price-to-Book), dan PEG (Price/Earnings to Growth) dapat membantu menilai apakah saham tersebut dinilai terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan pesaingnya.
  • Prospek Industri dan Ekonomi: Memahami bagaimana kondisi ekonomi makro dan tren industri dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Ini termasuk faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan industri.

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki rasio P/E yang rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis namun menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang konsisten, itu bisa menjadi tanda bahwa saham tersebut undervalued dan layak untuk diinvestasikan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya