Jangan Panik, Ada Miliarder Jual Saham Apple Besar-besaran

Manajer portofolio senior di Integrity Asset Management, Joe Gilbert mengatakan pengurangan saham Apple oleh Buffett hanya tentang manajemen risiko.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Agu 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 10:30 WIB
Kiat (3) Warren Buffett
Warren Buffett, CEO, Berkshire Hathaway. Manajer portofolio senior di Integrity Asset Management, Joe Gilbert mengatakan pengurangan saham Apple oleh Buffett hanya tentang manajemen risiko. (Sumber zerohedge.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway melepas hampir setengah kepemilikan saham Apple pada kuartal terakhir. Akibat hal ini, analis Wall Street meminta investor untuk mengabaikan berita tersebut dan tetap tenang.

Manajer portofolio senior di Integrity Asset Management, Joe Gilbert mengatakan pengurangan saham Apple oleh Buffett hanya tentang manajemen risiko.

"Jika ada kekhawatiran tentang kelangsungan hidup Apple dalam jangka panjang, Buffett akan keluar dari seluruh posisi tersebut. Mirip dengan pengurangan posisi saham Berkshire lainnya, Buffett memiliki keuntungan yang belum direalisasi secara signifikan,” kata Gilbert, dikutip  dari Yahoo Finance, Senin (5/8/2024).

Pengungkapan portofolio Berkshire terjadi beberapa hari setelah Apple merilis hasil kuartalannya, yang menunjukkan kembalinya pertumbuhan pendapatan dan mengisyaratkan bahwa fitur AI baru akan meningkatkan penjualan iPhone di kuartal mendatang. 

Analis riset di CFRA, Cathy Seifert mengatakan posisi yang sangat besar ini, membuat investor akan mengambil beberapa keuntungan dan mengurangi sebagian risiko konsentrasi.

"Mereka masih memiliki portofolio yang cukup terkonsentrasi," ujar Seifert.

Ini juga bukan pertama kalinya Berkshire memangkas sahamnya di Apple. Pada rapat tahunannya di bulan Mei, perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah mengurangi posisinya selama kuartal pertama tahun ini. Saat itu, Buffett mengisyaratkan kepada investor bahwa implikasi pajak mungkin berperan dalam penjualan tersebut. 

Pengumuman terbaru ini muncul di tengah kekhawatiran yang lebih luas tentang potensi penurunan ekonomi di masa mendatang. Data pekerjaan yang lebih buruk dari perkiraan pada Jumat memicu kekhawatiran The Fed mungkin telah menunggu terlalu lama untuk mulai menurunkan suku bunga, yang menyebabkan Indeks Nasdaq 100 mengalami koreksi teknis dan Indeks Volatilitas Cboe mendekati 25.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apple-Foxconn Incar India untuk Produksi iPad, Demi Kurangi Ketergantuan ke Tiongkok?

iPad Pro 2024
iPad Pro 2024 dengan ukuran layar 11 inci dan 13 inci. (Doc: Apple)

Sebelumnya, setelah memasuki produksi iPhone di India, mitra perakitan Apple Foxconn mempertimbangkan apakah perusahaan bisa memproduksi iPad di negara tersebut.

Hal ini dilakukan Apple untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok sebagai sumber utama dalam manufakturnya. Apalagi, kini India menjadi salah satu pusat produksi iPhone yang terus berkembang.

Melihat perakitan iPhone yang kian mapan di India, tampaknya negara ini dinilai sudah siap untuk ekspansi produksi ke produk lainnya, salah satunya iPad.

Laporan Economic Times, sebagaimana dikutip dari Apple Insider, Selasa (30/7/2024), mengungkap, Foxconn tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk memproduksi iPad di India. Informasi yang beredar menyebutkan, Foxconn berencana menggunakan fasilitasnya di Sreiperumbudur untuk merakit tablet Apple ini.

Berdasarkan salah satu sumber, Foxconn tengah serius mempertimbangkan kemungkinan tersebut.

Adapun sumber kedua menyebutkan, sudah ada beberapa kali diskusi antara Foxconn dengan pemerintah. Di mana, Foxconn bermaksud untuk menggandakan produksi keseluruhan di India dalam beberapa tahun ke depan.


India Turunkan Pajak Biar Apple Produksi di Sana

iPad Pro 2024 Tampil dengan Layar Lebih Canggih dan Chipset Super Cepat
iPad Pro 2024 Tampil dengan Layar Lebih Canggih dan Chipset Super Cepat. (Doc: Apple)

Peningkatan produksi ini diperkirakan mencakup iPhone, iPad, dan beberapa produk lain, tetapi kemungkinan bukan Mac.

Penelitian Foxconn untuk menambah produksi iPad ke beban kerjanya di India dinilai cukup tepat. Hal ini karena pada awal Juli lalu, Apple juga menyelidiki masalah tersebut. Tampaknya, Apple ingin memperluas produksi iPad serta casing pengisi daya AirPods.

Sementara itu, pada tanggal 23 Juli, pemerintah India memutuskan untuk membuat produsen smartphone dan elektronik lebih mudah untuk beroperasi di India. Caranya dengan memangkas bea masuk untuk iPhone dan komponen iPhone tertentu.

Imbasnya, hal ini membuat produksi iPhone lebih murah bagi Apple dan mitra rantai pasokannya.

Adapun sebelumnya tarif pajak impor adalah 20 persen, namun kini jadi 15 persen. Bagi Apple penurunan tarif pajak ini bisa berarti sebagai pengurangan cost atau biaya antara USD 35 juta hingga USD 50 juta per tahunnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya