IHSG Terjun Bebas Hari Ini, Menko Airlangga: Jangan Khawatir

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sekitar 4 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons santai kondisi tersebut.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 05 Agu 2024, 18:24 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 18:24 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat pembukaan perdagangan dan pencatatan perdana saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024. (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat pembukaan perdagangan dan pencatatan perdana saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024. (Foto: Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sekitar 4 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons santai kondisi tersebut.

Menurutnya, fluktuasi IHSG menjadi sesuatu yang terjadi secara harian. Dia memandang IHSG anjlok 4 persen tidak perlu jadi kekhawatiran.

"Kalau IHSG nanti kita lihat saja, karena itu kan daily-nya fluktuasi. Jadi kita tidak perlu khawatir," ucap Airlangga dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Perlu diketahui, IHSG anjlok 4 persen usai pembukaan perdagangan saham sesi kedua,Senin (5/8/2024).

Mengutip data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002. Indeks LQ45 merosot 3,94 persen ke posisi 883. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.308,12 dan level terendah 6.998,81. Sebanyak 600 saham memerah sehingga bebani IHSG. 51 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.011.344 kali dengan volume perdagangan sebanyak 18,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.194.

Seluruh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham energi merosot 5,56 persen, sektor saham basic susut 5,76 persen, sektor saham industri terpangkas 4,08 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 2,52 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 3,97 persen, sektor saham kesehatan turun 1,4 persen, sektor saham keuangan merosot 3,2 persen, sektor saham properti terpangkas 3,99 persen.

Selanjutnya sektor saham teknologi terbenam 3,67 persen dan sektor saham transportasi susut 4,47 persen.

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi dari IHSG cenderung inline dengan laporan pada Senin pagi ini. IHSG selama belum mampu break resistance 7.354, IHSG masih rawan koreksi dahulu.

“Secara sentimen, kami mencermati akan adanya rilis NFP yang melambat ditambah meningkatnya unemployment AS ke 4,3 persen (vs 4,1 persen). Dari sisi pergerakan, mayoritas bursa Asia juga terkoreksi cukup dalam,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pertumbuhan GDP Indonesia secara QoQ cukup baik. Akan tetapi cenderung melandai YoY. “Kami perkirakan sentimen global cukup kuat mendominasi dan tekanan jual masih cukup besar,” tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Anjlok 4% hingga Sentuh 7.000, Ini Kata Analis

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin tak terbendung. IHSG anjlok 4 persen usai pembukaan perdagangan saham sesi kedua,Senin (5/8/2024).

Mengutip data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002. Indeks LQ45 merosot 3,94 persen ke posisi 883. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.308,12 dan level terendah 6.998,81. Sebanyak 600 saham memerah sehingga bebani IHSG. 51 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.011.344 kali dengan volume perdagangan sebanyak 18,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun.  Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.194.

Seluruh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham energi merosot 5,56 persen, sektor saham basic susut 5,76 persen, sektor saham industri terpangkas 4,08 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 2,52 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 3,97 persen, sektor saham kesehatan turun 1,4 persen, sektor saham keuangan merosot 3,2 persen, sektor saham properti terpangkas 3,99 persen.

Selanjutnya sektor saham teknologi terbenam 3,67 persen dan sektor saham transportasi susut 4,47 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  koreksi dari IHSG cenderung inline dengan laporan pada Senin pagi ini. IHSG selama belum mampu break resistance 7.354, IHSG masih rawan koreksi dahulu.

“Secara sentimen, kami mencermati akan adanya rilis NFP yang melambat ditambah meningkatnya unemployment AS ke 4,3 persen (vs 4,1 persen). Dari sisi pergerakan, mayoritas bursa Asia juga terkoreksi cukup dalam,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pertumbuhan GDP Indonesia secara QoQ cukup baik. Akan tetapi cenderung melandai YoY. “Kami perkirakan sentimen global cukup kuat mendominasi dan tekanan jual masih cukup besar,” tutur dia.


Penutupan Sesi I pada 5 Agustus 2024

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
IHSG menguat 24,13 poin atau 0,34 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.196,75. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada sesi pertama perdagangan saham Senin (5/8/2024). Hal itu di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2024.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG merosot 1,99 persen ke posisi 7.162. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.308,12 dan level terendah 7.149,59. Sebanyak 473 saham melemah sehingga menekan IHSG. 116 saham menguat dan 188 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 631.935 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6 triliun.

Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham kesehatan naik 0,07 persen. Sektor saham energi merosot 2,58 persen, sektor saham basic susut 2,62 persen, sektor saham industri terpangkas 2,32 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 2,09 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal melemah 0,66 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,77 persen, sektor saham keuangan merosot 1,66 persen. Selanjutnya sektor saham properti turun 1,58 persen, sektor saham teknologi melemah 1,45 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,75 persen.

Pada sesi pertama perdagangan, saham MEDC turun 2,64 persen ke posisi Rp 1.290 per saham. Harga saham MEDC dibuka susut 25 poin ke posisi Rp 1.300 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.315 dan terendah Rp 1.290 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.535 kali dengan volume perdagangan 196.267 saham. Nilai transaksi Rp 25,5 miliar.

Saham SIDO terpangkas 2,7 persen ke posisi Rp 715 per saham. Harga saham SIDO dibuka turun lima poin ke posisi Rp 730 per saham. Harga saham SIDO berada di level tertinggi Rp 730 dan terendah Rp 705 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.606 kali dengan volume perdagangan 91.133 saham. Nilai transaksi Rp 6,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya