Bursa Efek New York Bakal Buka 22 Jam Sehari

Pengumuman Bursa Efek New York muncul seiring minat terhadap perdagangan sepanjang hari di pasar saham Amerika Serikat (AS) telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Okt 2024, 06:56 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2024, 17:00 WIB
Bursa Efek New York Bakal Buka 22 Jam Sehari
Bursa Efek New York pada Jumat, 25 Oktober 2024 mengumumkan rencana memperpanjang perdagangan di bursa elektroniknya menjadi 22 jam sehari. (Foto: Unsplash/Aditya Vyas)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek New York pada Jumat, 25 Oktober 2024 mengumumkan rencana memperpanjang perdagangan di bursa elektroniknya menjadi 22 jam sehari.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (27/10/2024), pengumuman New York Stock Exchange (NYSE) atau Bursa Efek New York muncul seiring minat terhadap perdagangan sepanjang hari di pasar saham Amerika Serikat (AS) telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Robinhood mengumumkan perdagangan 24/5 dimulai pukul 8 malam ET pada Minggu hingga pukul 8 malam ET pada Jumat, pada Mei 2023. Sementara itu, pasar kripto global diperdagangkan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Berdasarkan rencana baru itu, perdagangan di bursa elektronik NYSE Arca akan dibuka pada pukul 1:30 pagi dan ditutup pada pukul 11:30 malam ET pada hari kerja, tergantung pada persetujuan peraturan, demikian dikatakan induk NYSE, Intercontinental Exchange.

Saat ini, perdagangan saham yang diperpanjang di NYSE dimulai pada pukul 4 pagi ET dan berlangsung hingga pukul 8 malam ET. Adapun jam perdagangan normal antara pukul 09.30 pagi dan 4.00 sore. NYSE Arca dikenal sebagai platform teratas untuk transaksi jual beli exchange traded funds (ETF) dan lebih dari 8.000 sekuritas yang terdaftar di AS.

Semua saham, ETF, dan dana yang terdaftar di AS akan dibuka untuk diperdagangkan selama 22 jam di bursa elektronik, demikian disampaikan Intercontinental Exchange.

“Inisiatif NYSE untuk memperluas perdagangan saham AS menjadi 22 jam sehari, 5 hari seminggu menekankan kekuatan pasar modal AS kami dan meningkatnya permintaan untuk sekuritas kami yang terdaftar di seluruh dunia,” ujar Head of Markets New York Stock Exchange, Kevin Tyrrell.

“Sebagai pengelola pasar modal AS, NYSE dengan senang hati memimpin jalan dalam memungkinkan perdagangan berbasis bursa untuk perusahaan dan dana kami yang terdaftar di AS bagi investor di zona waktu di dunia,” ia menambahkan.

Bursa Efek New York berencana mengajukan aturan terbaru untuk perdagangan yang diperpanjang dengan US Securities and Exchange Commission (SEC). Perdagangan yang dilakukan saat perpanjangan jam akan diselesaikan melalui the Depository Trust and Clearing Corp.

 

Indeks Nasdaq Sentuh Level Tertinggi

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024. Namun, indeks Nasdaq sentuh level tertinggi sepanjang masa yang didorong saham teknologi kapitalisasi besar.

Mengutip CNBC, indeks Nasdaq naik 0,56 persen menjadi 18.518,61. Indeks S&P 500 melemah tipis 0,03 persen ke posisi 5.808,12. Indeks Dow Jones tergelincir 259,96 poin atau 0,61 persen ke posisi 42.114,40.

Saham teknologi mendorong wall street jelang laporan keuangan. Saham Nvidia naik 0,8 persen. Saham Meta Platforms, Amazon dan Microsoft juga ikut naik.

Terkait hasil kuartalan, saham HCA Healthcare turun hampir 9 persen setelah melaporkan gangguan akibat badai yang memengaruhi laba dan panduan setahun sepenuhnya. Sedangkan saham Colgate-Palmolive turun 4 persen setelah perusahaan itu menurunkan batas bawah perkiraan penjualannya untuk tahun tersebut.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun relatif dingin dari level tertinggi dalam tiga bulan setelah tembus 4,25 persen selama perdagangan Rabu pekan ini. Pada Jumat, imbal hasil obligasi naik lebih dari tiga basis poin menjadi 4,24 persen.

"Imbal hasil telah meningkat secara signifikan, dan menurut saya itu menjadi masalah bagi pasar ekuitas," kata Managing Parters dan Global Strategist di MRB Partners Phillip Colmar.

 

Imbal Hasil Obligasi

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

 "Di satu sisi, Anda mendapatkan laba yang lumayan, tetapi kemudian Anda berakhir dengan pemotongan suku bunga, yang seharusnya positif."

Namun, ia menuturkan, suku bunga yang penting saat ini adalah imbal hasil obligasi.

 "Itu telah menyebabkan banyak ketidakpastian,” ujar dia.

Pergerakan ini mengikuti hari yang beragam di Wall Street. Nasdaq bergabung dengan S&P 500 dalam menyelesaikan sesi lebih tinggi pada Kamis, setelah kedua indeks terangkat oleh reli setelah laba Tesla.

Baik indeks S&P 500 dan Dow menghentikan enam minggu kemenangan beruntun. Yang pertama turun hampir 1% dalam seminggu, sedangkan yang kedua mengakhiri periode tersebut dengan penurunan sebesar 2,7%.  Indeks Nasdaq mencatat kenaikan mingguan ketujuhnya, naik hampir 0,2%.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya