Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini, Senin 10 Februari 2025.
Saham BREN turun 13,52 persen ke posisi 6.075 pada perdagangan sesi I. Ini membuat saham BREN turun 28,53 persen sepekan, dan turun 35,88 persen sejak awal tahun (year to date/YTD).
Baca Juga
Penurunan ini terjadi usai Pengelola indeks acuan global MSCI mengumumkan pengecualian terhadap tiga saham emiten terafiliasi Prajogo Pangestu dalam review MSCI Global Standard Indexes pekan lalu. Tiga saham tersebut ialah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Advertisement
Senasib dengan BREN, saham CUAN juga terpantau berada di zona merah. Saham CUAN bahkan kembali sentuh auto reject bawah (ARB) dengan penurunan 19,87 persen ke posisi 9.075 pada sesi I. Ini membuat saham CUAN turun 35,64 persen sepekan dan turun 23,09 persen YTD.
Sementara saham PTRO tampak kembali ke zona hijau, setelah sebelumnya ikut terkoreksi. PTRO naik 8,29 persen ke posisi 3.090 pada sesi I. Saham PTRO masih terkoreksi 19,53 persen sepekan, namun telah naik 12,57 persen YTD.
Dikecualikan dari Evaluasi MSCI
"Setelah menganalisis dan memberikan masukan dari para pelaku pasar mengenai potensi masalah investasi, MSCI tidak akan mempertimbangkan untuk menambahkan sekuritas berikut ke MSCI Indonesia Investable Market Index (IMI) sebagai bagian dari Tinjauan Indeks Februari 2025: Barito Renewables Energy, Petrindo Jaya Kreasi, Petrosea," mengutip pengumuman MSCI, Senin (10/2/2025).
"MSCI menyambut baik masukan dari semua pelaku pasar dan investor mengenai sekuritas ini. MSCI akan meninjau kelayakan sekuritas ini sebagai bagian dari tinjauan indeks mendatang dan akan melakukan komunikasi lebih lanjut jika diperlukan," sambung pengumuman MSCI.
Â
Â
Indeks MSCI
Indeks MSCI secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap komposisi saham-saham yang termasuk di dalamnya. Beberapa saham Indonesia yang pernah masuk ke dalam indeks MSCI antara lain, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Saham ini pernah ditambahkan ke dalam MSCI Global Standard Indexes pada Mei 2018.
Kemudian PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), masuk dalam MSCI Indonesia Small Cap Index pada November 2024. PT Avia Avian Tbk (AVIA), ditambahkan ke dalam MSCI Indonesia Small Cap Index pada November 2024.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), masuk ke dalam MSCI Indonesia Small Cap Index pada Agustus 2024. Serta PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), juga ditambahkan ke dalam MSCI Indonesia Small Cap Index pada Agustus 2024.
Perlu dicatat bahwa komposisi indeks MSCI dapat berubah seiring waktu, tergantung pada evaluasi berkala yang dilakukan oleh MSCI. Oleh karena itu, saham yang termasuk dalam indeks tersebut dapat berbeda pada setiap periode evaluasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada Sesi I Senin 10 Februari 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkutat di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama, Senin, 10 Februari 2025.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,66 persen ke posisi 6.630,65. Indeks LQ45 terpangkas 1,1 persen ke posisi 776,27. Seluruh indeks saham acuan memerah.
Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG berada di level tertinggi 6.742,61 dan level terendah 6.585,98. Sebanyak 401 saham melemah sehingga menekan IHSG. 200 saham menguat dan 187 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 752.764 kali dengan volume perdagangan 9,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.325.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,67 persen. Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 2,99 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur turun 2,1 persen. Sektor saham basic melemah 0,32 persen, sektor saham industri tergelincir 1,47 persen, sektor saham consumer siklikal merosot 0,51 persen.
Lalu sektor saham kesehatan turun 0,08 persen, sektor saham keuangan merosot 1,16 persen, sektor saham properti terperosok 1,5 persen, sektor saham teknologi melemah 0,15 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,47 persen.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)