SMGR Cari Mitra untuk Besarkan Bisnis Semen di Myanmar

PT Semen Indonesia mengaku bakal membentuk dua perusahaan patungan untuk mengelola distribusi penjualan dan produksi semen di Myanmar.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 01 Jul 2013, 20:25 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2013, 20:25 WIB
pt-semen-indonesia-130513b.jpg
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berambisi meningkatkan ekspansi bisnisnya di kawasan regional. Untuk mendukung upayanya tersebut, perusahaan semen pelat merah ini mengaku tengah mengkaji peluang kerjasamanya dengan tiga perusahaan dimana salah satu adalah BUMN.

Dari hasil kerjasama ini, perseroan berharap akan ada dua perusahaan patungan yang membantu Semen Indonesia mengelola distribusi penjualan dan produksi semen yang ada di Myanmar.

"Kalau investasi pengembangan bisnis di Myanmar akan mencapai US$ 200 juta atau setara Rp 1,98 triliun. Dana investasi akan meliputi pembiayaan yang mengarah kepada peningkatan kapasitas pabrik dan proses pembentukan anak usahanya," ujar Direktur Utama Semen Gresik, Dwi Soetjipto disela Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013).

Menurut Dwi, kapasitas produksi yang dihasilkan dari tiga perusahaan patungan bisa mencapai 300 ribu ton per tahun. Perseroan sendiri terus meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 1 juta-1,5 juta ton per tahun.

"Kapasitas produksi yang kami hasilkan masih sangat kecil, kalau dibandingkan dengan Jerman sudah mencapai 9 juta ton per tahun," katanya.

Terkait pendanaan, Semen Gresik mengaku tengah tengah menjajaki pinjaman ke sejumlah perbankan. Saat ini perseroan bahkan tengah mengkaji proses pemberian pinjaman kredit dari Export Credit Agency (ECA) sebesar US$ 200 juta. Dari dana pinjaman tersebut, perseroan akan mengalokasikannya untuk struktur permodalan dalam belanja modal di tahun ini.

"Kami juga masih memiliki ruang untuk mendapatkan pinjaman hingga mencapai sebesar Rp 11 triliun," ungkapnya.

Corporate Secretary Semen Gresik Agung Wiharto menambahkan, produksi pabrik semen yang berada di daerah Vietnam diperkirakan mencapai 50-60 ribu ton. Perolehan produksi pabrik di negara tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri. (Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya