Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada sesi kedua perdagangan saham Kamis (3/10/2013). Kisaran IHSG diprediksikan masih berada di level 4.400-4.500.
IHSG berhasil ditutup menguat 0,73% atau naik 31,99 poin ke level 4.419,60 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini. Penguatan IHSG seiring kenaikan harga 143 saham, 81 saham melemah. Sementara itu, 87 saham stagnan.
Total frekuensi perdagangan saham mencapai 60.429 kali dengan volume perdagangan saham 2,11 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp2,05 triliun.
Analis PT Investa Saran Mandiri, John Veter menuturkan, IHSG tengah mengalami tren naik. Hal itu seiring data ekonomi makro Indonesia cukup positif ditandai munculnya deflasi pada September 2013 sebesar 0,35%. "Sesi kedua penguatan akan bertahan hingga penutupan. IHSG berada di kisaran 4.400-4.500," ujar John, saat dihubungi Liputan6.com.
Hal senada dikatakan pengamat pasar modal Sem Susilo yang menilai sesi kedua perdagangan saham hari ini masih stabil. Level support IHSG di kisaran 4.400 dan resistance di kisaran 4.450. Peluang IHSG menguat didukung data ekonomi Indonesia positif. Selain itu, perjanjian investasi antara China dan Indonesia juga memberikan sentimen positif ke bursa saham.
Dengan kondisi IHSG berpeluang menguat, Sem merekomendasikan, sektor saham pertambangan. Saham tambang yang menjadi pilihan yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA). "Buy PTBA di harga kurang dari Rp 12.750. Sedangkan target dua minggu ini di level Rp 14.000-15.000," ujar Sem.
Sem mengatakan, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga dapat menjadi pilihan. Target harga saham WIKA dalam dua minggu di kisaran 2.250-2.500. "Wika Buy dengan harga kurang Rp 2.000," kata Sem.
Pada perdagangan saham siang ini, saham WIKA bergerak di kisaran Rp 1.970. Sementara itu, John mengatakan, saham-saham yang dapat dicermati pada sesi kedua antara lain saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan WIKA. "Buy untuk empat saham itu," ujar John. (Amh/Shd)
IHSG berhasil ditutup menguat 0,73% atau naik 31,99 poin ke level 4.419,60 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini. Penguatan IHSG seiring kenaikan harga 143 saham, 81 saham melemah. Sementara itu, 87 saham stagnan.
Total frekuensi perdagangan saham mencapai 60.429 kali dengan volume perdagangan saham 2,11 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp2,05 triliun.
Analis PT Investa Saran Mandiri, John Veter menuturkan, IHSG tengah mengalami tren naik. Hal itu seiring data ekonomi makro Indonesia cukup positif ditandai munculnya deflasi pada September 2013 sebesar 0,35%. "Sesi kedua penguatan akan bertahan hingga penutupan. IHSG berada di kisaran 4.400-4.500," ujar John, saat dihubungi Liputan6.com.
Hal senada dikatakan pengamat pasar modal Sem Susilo yang menilai sesi kedua perdagangan saham hari ini masih stabil. Level support IHSG di kisaran 4.400 dan resistance di kisaran 4.450. Peluang IHSG menguat didukung data ekonomi Indonesia positif. Selain itu, perjanjian investasi antara China dan Indonesia juga memberikan sentimen positif ke bursa saham.
Dengan kondisi IHSG berpeluang menguat, Sem merekomendasikan, sektor saham pertambangan. Saham tambang yang menjadi pilihan yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA). "Buy PTBA di harga kurang dari Rp 12.750. Sedangkan target dua minggu ini di level Rp 14.000-15.000," ujar Sem.
Sem mengatakan, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga dapat menjadi pilihan. Target harga saham WIKA dalam dua minggu di kisaran 2.250-2.500. "Wika Buy dengan harga kurang Rp 2.000," kata Sem.
Pada perdagangan saham siang ini, saham WIKA bergerak di kisaran Rp 1.970. Sementara itu, John mengatakan, saham-saham yang dapat dicermati pada sesi kedua antara lain saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan WIKA. "Buy untuk empat saham itu," ujar John. (Amh/Shd)