Liputan6.com, Jakarta Penampilan dan kualitas vokal para finalis D'Academy saat berada di atas panggung sudah tidak diragukan lagi. Hal tersebut berkat bimbingan dari Hamdan Att (Attamimi) sebagai salah satu guru vokal para finalis D'Academy.
Ia menjelaskan bernyanyi merupakan hal yang serupa seperti akting dalam sebuah drama. Menurut penyanyi yang populer di era 80'an itu, seorang penyanyi dikatakan berhasil apabila penonton dapat terbawa kedalam emosi penyanyi.
"Penonton harus terbawa dengan emosi yang kita tumpahkan. Kita ini subjek, jangan kita yang terbawa emosi penonton," ungkap Hamdan saat ditemui di Asrama D'Academy, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (8/5/2014).
Advertisement
Dalam bernyanyi, diakui Hamdan, konsentrasi sangat diperlukan karena hal itu memerintahkan seluruh raga kita. Selain itu, pelantun tembang Termiskin di Dunia mengatakan tidak ada yang perlu dibuat-buat saat tampil di atas panggung.
Pada kesempatan kali ini, Hamdan menuturkan dirinya sangat menyanyangkan prinsip Dona D'Academy yang berpegang teguh sebagai penyanyi rock dangdut. "Bernyanyi rock tidak perlu dengan suara serak, karena akan merusak pita suara," imbuhnya.
"Ada teknik sendiri agar suara terdengar seperti serak, tidak boleh memaksa serak," tambah Hamdan. Karena kalau seperti itu dilakukan oleh penyanyi, baru membawakan tiga lagu saja, pasti sudah lelah. Kalau bernyanyi dengan benar, 20 lagu dalam sehari tidak jadi masalah," tutup pria yang mengawali karir dari tahun 1965 ini.