Liputan6.com, Los Angeles Siapa yang tidak kenal superhero Iron Man, Captain America, Thor, Hulk, dan The Avengers garapan Marvel Studios yang masing-masing telah difilmkan serta memiliki keterkaitan satu sama lain dalam tema Marvel Cinematic Universe.
Dilansir dari Comicbookmovie, Minggu (21/9/2014), belakangan ini Universitas Baltimore berniat untuk menawarkan kursus film yang meneliti kerumitan, keterkaitan cerita, hingga strategi box office yang cerdik di balik dunia film garapan Marvel Studios itu.
Situs resmi kursus menyatakan bahwa pihak Universitas tidak melakukan hal ini semata-mata karena larisnya film, melainkan lebih kepada keberanian Marvel Studio yang dianggap tidak "bermain aman" dengan karakter-karakter komik populer.
Terobosan ini pun dianggap telah memasuki tingkat baru yang sangat menarik bagi para akademisi. Diketahui, kursusnya akan diajar oleh Arnold T. Blumberg, anggota fakultas tambahan di Yale Gordon College of Arts and Sciences milik Universitas Baltimore.
Blumberg sendiri mengatakan bahwa pandangan kritisnya akan mendorong para siswa untuk lebih memahami perasaan yang mendalam terhadap budaya superhero, ancaman global secara fiksi, dan kisah layar lebar bersifat novel lainnya yang mendorong etos adaptasi komik menjadi film etos ke ranah baru.
Sang profesor pun mengatakan, "Satu hal yang akan kami lakukan adalah menyelam ke dalam dampak dari film Guardians of the Galaxy, yang membuktikan dua hal: Penonton film yang mainstream tidak jauh dari rasa lelah terhadap film superhero, dan Marvel Studios sekarang bisa merilis petualangan fiksi ilmiah yang benar-benar memiliki pohon berbicara dan rakun."
Ditambahkannya, "Ini bukan berarti mereka sedang menjauh dari hal itu, mereka sedang menciptakan dunia di mana para penggemar sepenuhnya menerima perkembangan ini, dan mereka telah siap bahkan untuk yang lebih dari itu."
Sang profesor juga membandingkan film-film Marvel Studios dengan Star Trek dan Star Wars, serta mengatakan bahwa mereka merangkul wawasan teori Joseph Campbell yang membuat mitos dan ceritanya berakar dalam pencarian dasar terhadap keadilan, perdamaian, kekuasaan, keluarga, dan cinta.
Advertisement
"Setiap generasi memiliki mitologi media modern yang berfungsi sebagai kerangka kerja untuk menghibur sekaligus mendidik tentang etika, moralitas, isu-isu ras, jenis kelamin, kelas, dan sebagainya. Selama beberapa tahun terakhir, Harry Potter dan Lord of the Rings telah memiliki peran itu terhadap puluhan juta jiwa," ungkap Blumberg.
"Ketika saya masih muda, itu adalah seri Star Wars pertama, yang saya lihat di bioskop. Bagi saya, hikayat tersebut -bersama dengan banyaknya cerita fiksi ilmiah lain- menyediakan eksplorasi penting dari perjalanan kepahlawanan, perjuangan yang baik melawan yang jahat, dalam konteks budaya pop mainstream," pungkasnya.
Setelah dirilisnya Guardians of the Galaxy, sebentar lagi para penggemar komik Marvel akan disuguhi oleh Avengers: Age of Ultron yang menjadi sekuel dari The Avengers. Rencananya, film bertema Marvel Cinematic Universe tersebut bakal dirilis pada 1 Mei 2015. (Rul/Feb)