Liputan6.com, Jakarta - Sutradara film Taiwan yang terkenal, Hou Hsiao-hsien, sempat absen selama 8 tahun. Belakangan, ia kembali membuat film unggulannya, The Assassin yang akan tayang perdana dan eksklusif di Tanah Air melalui Celestial Movies pada Minggu, 13 Maret 2016 pukul 20.00 WIB dan tayang ulang Rabu, 16 Maret pukul 22.00 WIB.
The Assassin merupakan sebuah film dengan settingan masa dinasti Tang di tengah konflik politik antara pemerintah pusat dan propinsi. Konsep tersebut memperkuat posisi Hou sebagai master sinematik yang tak bisa dibantahkan.
Advertisement
Baca Juga
Diketahui, film yang memakan biaya hampir 90 juta yuan (USD 14.000.000) ini, berhasil membawa Hou pada sebuah penghargaan "Best Director" di Festival Film Cannes 2015. Tidak heran jika Hou meraih segudang prestasi dari setiap hasil karya film buatannya.
Sebelum The Assassin, film-film yang digarap Hou selalu membuat para penonton dengan cita rasa tinggi merasa terpesona. Dikarenakan, hampir semua film-film Hou menampilkan setiap adegan rapi dengan kualitas gambar tinggi yang epik.
Hou juga memiliki pandangan dan gaya yang unik dengan mengutamakan sebuah atmosfir filosofis dan meditasi yang menyerap ruang sinematik serta mengandalkan setiap adegan secara realistis.
"Saya bukan tipe yang fokus menampilkan petarung terbang ke udara, hal itu akan menjadi sulit dikontrol dan gambar yang diambil menjadi tidak berguna. Saya senang dengan sesuatu yang nyata di dalam sebuah film, meskipun agak sulit karena harus mengeluarkan banyak tenaga," terang Hou.
Dilanjutkannya, "Oleh karena itu, para aktor dan aktris membutuhkan latihan yang panjang karena hal terpenting lainnya adalah ekspresi wajah. Sebagai Assassin dan petarung, mereka tidak boleh menampilkan ekspresi saat bertarung dengan membesar-besarkan seluruh adegan."
Sebagai film bergenre drama, The Assassin menampilkan sosok karakter perempuan kuat yang diperankan oleh Shu Qi. Ia tampil sebagai seorang wanita perayu berbahaya bernama Nie Yinniang dengan tipe karakter yang sangat berbeda dari konseptualisasi Barat. Film ini terinspirasi dari sebuah cerita rakyat dinasti Tang yang ditulis melalui novel berjudul Nie Yin Niang.
"Nie yang berarti 3 telinga; Yin yang berarti bersembunyi; Niang yang berarti seorang wanita. Nama wanita itu adalah Nie Yin. Jadi pada awalnya, saya berpikir 3 telinga ini menarik dan saya akan membuatnya ke dalam sebuah film," tutup Hou.
Film The Assassin bercerita tentang Nie Yinniang, putri seorang jendral yang masih berusia 10 tahun saat ia diculik oleh para biarawati dan dibesarkan untuk menjadi seorang pembunuh handal. Ia harus kembali ke kampung halamannya untuk membunuh sepupunya, seorang pemimpin militer.
The Assassin akan tayang perdana dan eksklusif pada hari Minggu, 13 Maret pukul 20.00 WIB dan tayang ulang pada Rabu, 16 Maret 2016 pukul 22.00 WIB di Celestial Movies. Program Celestial Movies dapat disaksikan di Nexmedia (CH. 508).