Begini Dukungan terhadap Pelestarian Lagu Anak-Anak

Liputan6.com, Jakarta - Sejak tahun 2000, lagu anak-anak mulai sedikit menghilang, bahkan benar-benar tenggelam. Hal tersebut jelas menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orangtua. Bagaimana tidak, anak kecil zaman sekarang tak memiliki lagu anak. Mereka selalu dicekoki dengan lagu-lagu orang dewasa yang kebanyakan bertema tentang cinta.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang tetap ingin melestarikan lagu anak-anak, sempat menggelar mini konser bertajuk "Cerita dan Lagu Anak Nusantara". Mini konser itu digelar pada 26 Agustus 2016 lalu di Galeri Indonesia Kaya (GIK).

Dalam acara itu, terdapat Tim 10 yang merupakan para pengisi acara "Cerita dan Lagu Anak Nusantara". Selain bernyanyi lagu anak-anak, mereka juga memperlihatkan kebolehan dalam menari tarian adat.

Di situ, Kasubdit Seni Pertunjukan Kemendikbud, Dra Yusmawati, MM, mengaku senang "Cerita dan Lagu Anak Nusantara" berjalan dengan lancar. "Senangnya, karena terjadi kemunduran terhadap lagu anak-anak dibanding lagu-lagu ketika saya kecil dulu," kata Yusmawati usai acara.

Dengan adanya acara semacam ini, Kemendikbud berharap para pelaku seni merasa tersentuh hatinya untuk kembali menciptakan lagu-lagu anak. "Cipta karya lagu harus lebih dikenal oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya karya lagu anak," ia menambahkan.

Sementara itu, Yen Sinaringati, selaku pemimpin Musik Hana Midori yang menaungi Tim 10, mengaku ia sengaja mengajak serta anak didiknya untuk ikut terlibat dan menyanyikan lagu-lagu sesuai dengan umurnya.

"Kami ingin menghibur, sekaligus mengedukasi anak-anak agar bisa menyanyikan lagu sesuai dengan usianya," kata Yen Sinaringati di tempat yang sama sambil menunjukkan kepeduliannya terhadap lagu anak-anak.