Silariang Angkat Cerita tentang Kawin Lari

Meski tak dibintangi bintang film terkenal, film ini mampu menyedot perhatian para pencinta film.

oleh Puji Astuti HPS diperbarui 17 Sep 2016, 02:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2016, 02:00 WIB
Para pendukung film Silariang
Para pendukung film Silariang (Zulfa Ayu Sundari)

Liputan6.com, Jakarta Uang Panai = Maha(r)l sebuah film yang mengambil budaya daerah Bugis-Makassar sukses mengumpulkan jumlah penonton sebanyak 442.842 orang hingga Kamis, 15 September 2016. Meski tak dibintangi bintang film terkenal, film ini mampu menyedot perhatian pencinta film.

Tak mau ketinggalan, rumah produksi Inipasti Communika bekerja sama dengan Indonesia Sinema Persada kini tengah menggarap sebuah film berjudul Silariang. Film ini juga hadir kental dengan konten lokal Makassar, Sulawesi Selatan yang sarat dengan keteguhan budayanya.

Diproduseri oleh Ichwan Persada (Hijabers in Love dan MIRACLE: Jatuh Dari Surga), film Silariang (yang berarti kawin lari) tak hanya akan menampilkan sisi budaya Bugis–Makassar, tetapi penonton juga bakal disuguhi pemandangan alam luar biasa di Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan sebagai lokasi syuting.

Poster Film Silariang

Melalui keterangan tertulis yang dikirim ke Liputan6.com, Ichwan Persada mengaku memilih Makassar yang juga kampung halamannya sendiri ini untuk menghasilkan karya seninya kali ini. Bagi Ichwan, tema Silariang sangat unik karena cukup sulit dilakukan oleh pasangan muda yang mengalami hambatan dalam cinta, karena nyawa menjadi taruhannya.

Ini menjadi diferensiasi dari film Indonesia kebanyakan. Ia pun mengakui bahwa sesungguhnya sejak dulu ingin menggarap tema ini namun baru terwujud sekarang.

“Silariang itu menarik karena punya banyak dimensi. Ceritanya juga masih bisa diolah menjadi sesuatu yang segar dan mengejutkan. Dan yang terpenting adalah ini masih bisa relevan dengan khalayak penonton bioskop masa kini,“ ujarnya.

Bisma Karisma (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Film Silariang sendiri kembali mempertemukan Ichwan dengan Oka Aurora setelah Hijabers in Love (2014). Nama perempuan berjilbab ini sebelumnya pernah meraih penghargaan sebagai Penulis Skenario terpuji dalam Festival Film Bandung 2014 lewat film 12 Menit. Meski sudah berpengalaman, Oka mengaku masih tetap cemas menggarap naskah film ini.

“Silariang memang menantang, tapi juga bikin deg-degan. Karena film ini tak sekadar kisah cinta, tapi juga ada unsur budaya yang cukup kental. Sebagai orang yang bukan berasal dari Makassar, saya harus sangat berhati-hati ketika merangkai adegan demi adegan. Riset dan konsultasi dengan banyak pihak menjadi wajib agar skenario yang kami susun juga menjadi semakin matang,“ jelasnya.

Andania sempat membintangi beberapa film diantaranya, ‘Hijabers In Love’,  dan yang paling terbaru adalah ‘Beauty And The Best’.  (viainstagram@andsur/Bintang.com)

Sekarang, Silariang sudah memasuki tahap pra-produksi. Pengambilan gambar akan dilakukan di Makassar, Maros dan Pangkep, dan direncanakan berlangsung pada minggu ke-3 Oktober 2016 mendatang. Casting pemain pendukung juga sudah dilakukan di Makassar beberapa waktu lalu dan disambut respon yang sangat baik oleh masyarakat. Hasil open casting bahkan berhasil menjaring 1.000 talent yang antusias ingin ikut serta bermain di film ini.

Sementara itu, duduk sebagai sutradara Silariang adalah Wisnu Adi yang sebelumnya sudah bekerja sama dengan Ichwan di Cerita Dari Tapal Batas dan MIRACLE: Jatuh Dari Surga. Silariang mendapuk anggota boy band SM*SH yang kini terjun ke dunia akting, Bisma Karisma dan bintang muda berbakat Andania Suri menjadi pemeran utama.

Di Silariang, Bisma akan memerankan karakter Yusuf, seorang pemuda kaya yang berayahkan dari keluarga jelata. Yusuf menjalin kasih dengan Zulaikha, anak gadis berdarah biru. Keduanya lantas memilih kawin lari setelah mendapat tentangan dari keluarga.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya