Liputan6.com, Jakarta - Sejak ditahan pihak berwajib akibat kepemilikan narkoba, karier Gatot Brajamusti di dunia layar lebar boleh dibilang bakal tersendat cukup lama.
Padahal, di hari pertama ia ditahan, Gatot bersama tim produksinya sebenarnya sedang bersiap untuk merilis film terbarunya yang bertajuk DPO. Film tersebut merupakan aksi laga keduanya di layar lebar setelah sebelumnya menggebrak lewat film Azrax: Melawan Sindikat Perdagangan Wanita.
Beruntung, meski kasusnya mulai melebar kemana-mana. Film DPO akhirnya bisa rilis di bioskop Tanah Air. Beberapa penonton yang sudah menyaksikan pun mengaku sedikit terkenang dengan sepak terjang Aa Gatot di film Azrax.
Advertisement
Nah, meski film Azrax telah rilis pada tiga tahun lalu. Rupanya banyak sekali penonton film Indonesia yang belum pernah menyaksikan film laga tersebut.
Sejumlah cuplikan film yang belakangan beredar di situs berbagi video pun kontan menjadi perhatian tersendiri di tengah panjangnya kasus Aa Gatot Brajamusti. Salah satunya menyoroti akting serta kemampuan bahasa Inggris Aa Gatot yang banyak tersaji di film itu.
Ya, seperti terlihat dari rekaman yang diambil dari layar bioskop itu, ada sebuah adegan di mana Gatot yang sedang asyik minum didatangi oleh para penjahat. Dialog Gatot di film itu banyak membuat penonton tertawa. Terutama saat ia menyebut kata "enjoy" dengan logat Sunda sesaat sebelum memukuli musuh-musuhnya.
Penasaran? Simak videonya berikut ini:
Baca Juga
Seperti diketahui, di masa perilisannya, sejumlah selebritas Tanah Air sempat mengomentari film yang disutradarai oleh Dedi Setiadi itu. Termasuk Joko Anwar yang menyebut Gatot banyak terpengaruh film James Bond dan Van Damme.
"Di film Azrax, Aa Gatot mikir dirinya seganteng James Bond, sejago Van Damme, dan sedermawan Robin Hood. Oh... di dunia nyata juga ding. Yang saya kuatirkan sepanjang nonton Azrax adalah hair extension Aa Gatot lepas ketika adegan berantem," tulis Joko pada saat itu.
Sementara itu, ketika ditemui awak media, sang sutradara, Dedi Setiadi mengaku menyesal pernah bekerjasama dengan Gatot Brajamusti. Pemanggilan dirinya sebagai saksi atas senjata api ilegal Gatot yang dipakai di film Azrax pun dianggap Dedi sebagai sesuatu yang membebaninya.
"Hasilnya gagal, filmnya gagal, saya juga gagal," ungkap Dedi Setiadi dengan nada penuh penyesalan seraya pergi meninggalkan kerumunan awak media.Â