Dewan Pers: Eko Patrio Adalah Korban Kejahatan Cyber

Eko Patrio menyambangi kantor Dewan Pers untuk melakukan jumpa pers.

oleh Fajarina Nurin diperbarui 21 Des 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 17:45 WIB
Eko Patrio ke Dewan Pers
Eko Patrio ke Dewan Pers, Jakarta, Rabu (21/12/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Eko Patrio terkait cuitan kontroversial di media sosial Twitter menemui babak baru. Setelah melakukan diskusi dengan pimpinan Bareskrim Maber Polri beberapa waktu lalu, kemarin, Selasa (20/12/2016) pihaknya telah menyambangi Dewan Pers terkait klarifikasi tujuh media yang terlibat.

Hari ini, Rabu (21/12/2016) Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo bersama pihak Eko Patrio menggelar jumpa pers di kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, terkait hasil laporan Eko Patrio yang telah disampaikan kemarin.

Eko Patrio ke Dewan Pers, Jakarta, Rabu (21/12/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terkait dengan pemberitaan yang telah mencoreng nama Eko Patrio, Dewan Pers menyatakan bahwa Eko merupakan korban kejahatan cyber. "Pak Eko adalah korban kejahatan cyber. Pak Eko didampingi kuasa hukumnya akan melapor ke polisi," ujar Yosep Adi Prasetyo.

Eko Patrio sendiri sempat melakukan klarifikasi atas pemberitaan yang dilakukan oleh tujuh media online, bahwa dirinya tidak pernah diwawancarai media tersebut. Namun nyatanya, klarifikasi tersebut belum cukup menyelesaikan masalah.

"Pada saat 16 Desember saya mengklarifikasi, tidak serta merta clear masalahnya. Ini butuh pernyataan dari Dewan Pers, (tujuh media) ini anggota Dewan Pers atau bukan," ucap Eko Patrio.

Anggota DPR RI Fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio saat akan meninggalkan Bareskrim Polri Gedung KKP, Jakarta, Jumat (16/12).  (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Eko Patrio diberitakan oleh tujuh media online telah memberikan pernyataan terkait bom panci di Bekasi melalui media sosial Twitter. Dalam cuitan tersebut, Eko menyatakan bahwa bom panci di Bekasi merupakan pengalihan isu dari kasus penistaan agama yang sedang menjerat gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Rin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya