Dukung Aksi Protes soal Donald Trump, Taylor Swift Panen Kritik

Taylor Swift mengutarakan kebanggaannya atas aksi Women's March yang digelar sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 23 Jan 2017, 13:12 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 13:12 WIB
Donald Trump
Taylor Swift mengutarakan kebanggaannya atas aksi Women's March yang digelar sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden.

Liputan6.com, Jakarta Pada 21 Januari kemarin, Amerika Serikat diwarnai dengan aksi yang dijuluki "Women's March'. Unjuk rasa damai yang digelar sehari setelah pergantian pucuk kepemimpinan Amerika Serikat ini, mengirim satu pesan yang tegas pada pemerintahan Donald Trump.

Pasalnya, Presiden Donald Trump kerap menyuarakan hal kontroversial, yang memiliki sentimen kebencian, rasisme, juga merendahkan kaum hawa.

Donald Trump (REUTERS/Mark Ralston/Pool)

Nah, sejumlah pesohor top Hollywood juga ikut ambil bagian dalam aksi ini, mulai dari Katy Perry, Madonna, Miley Cyrus, Chrissy Taigen, Scarlett Johansson, Jannelle Monae, Alicia Keys, dan masih banyak lagi. Mereka meninggalkan dunia Hollywood yang gemerlap, turun ke jalan dengan penampilan sederhana demi menyuarakan aspirasinya.

Tapi tak semua seleb memutuskan untuk turun ke jalan pada hari ini. Taylor Swift, misalnya, memilih untuk memberikan dukungannya via media sosial. "Cinta, rasa bangga serta hormatku untuk mereka yang turun ke jalan hari ini. Hari ini, dan setiap hari, aku bangga menjadi wanita. #WomensMarch," cuit Taylor Swift dalam akun Twitter miliknya.

Namun cuitan bernada positif ini justru membuat Taylor Swift dihujani cibiran. Pasalnya, selama ini Taylor Swift selalu tutup mulut soal preferensi politiknya. Ia hanya pernah bercuit untuk mengajak penggemarnya ikut memilih pada pemilu presiden 8 November lalu.

"Kamu ke mana saja sih, selama ini?" tanya seorang netizen. Netizen lain mengunggah potongan videoklip Rihanna yang bertajuk "Where Have You Been".

Karena hal inilah, ia akhirnya dicap sebagai oportunis alias orang yang mengambil kesempatan saat hal itu menguntungkannya.

Taylor Swift.

"Sebagai penggemarmu, ini omong kosong yang keterlaluan. Kamu tidak boleh hanya memilih feminisme saat hal ini menguntungkanmu saja," kata seorang penggemar. Penggemar ini menambahkan, bahwa ia memang merupakan feminis sejati, ia pasti telah lama bersuara menentang Donald Trump.

Ada pula yang mempertanyakan mengapa ia hanya mau bersuara di media sosial. "Memangnya kakimu sedang patah atau bagaimana? Mengapa kau tak ikut aksi?" tanya pengguna Twitter lain.

Tapi, tentu saja ada banyak penggemar lain yang memuji unggahan Taylor Swift ini. "Yass, ratuku. Aku tahu kau peduli tentang hal ini," tutur salah seorang penggemar Taylor Swift.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya