Liputan6.com, Jakarta - Sebelum menjalani sidang cerai, Aming dan Evelyn sempat saling bertemu. Dalam pertemuan itu, Aming dan Evelyn terlihat mesra dan seolah menumpahkan kerinduan masing-masing.
Peluk dan cium pun menghiasi pertemuan tersebut. Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh pengacara Evelyn, Henry Indraguna.
Advertisement
Baca Juga
"Ada pertemuan 15 Maret 2017. Mereka berduaan di kamar dan nonton bioskop. Itu (Evelyn) sudah ditalak, tapi setelah itu dicium lalu dipeluk lagi," kata Henry Indraguna usai menjalani sidang cerai Aming dan Evelyn, di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).
Kondisi itu rupanya memberi angin segar buat Evelyn dan keluarganya. Mereka berharap, pertemuan tersebut bisa mengubah sikap Aming yang ingin becerai dari sang istri.
Namun siapa sangka, sikap romantis yang ditunjukkan Aming seolah menjadi harapan palsu bagi Evelyn. Buktinya, dalam sidang cerai yang beragendakan mediasi, Aming menolak untuk berdamai dan tetap ngotot untuk bercerai. Hal ini pun disesalkan Henry Indraguna.
"Dugaan kami Aming enggak konsisten dengan keputusannya menalak cerai. Kalau sudah cerai ya cerai-lah. Enggak usah cium-cium lagi," kata Henry Indraguna geram.
Oleh karena itu, Henry menganggap sikap Aming tersebut telah mempermainkan perasaan Evelyn. "Ini namanya sudah mempermainkan perasaan klien kami. Ini namanya ada penistaan terhadap cinta," ucapnya.
"Evelyn berharap setelah ciuman itu enggak jadi cerai. Eh, saat mediasi dia (Aming) tetap minta cerai. Kalau sudah dipegang dan dicium kan bisa menimbulkan rasa cinta lagi," terangnya.
Cerita itu sendiri sebenarnya tak mau diungkap Henry Indraguna. Namun terpaksa ia sampaikan ke media karena kecewa dengan keputusan Aming.
"Tadi Aming bilang keberatan kalau cerita itu diungkap ke media. Katanya itu kan masalah internal hubungan mereka, tapi buat kami lucu karena kan sudah ditalak," ucap Henry. (fei)