Pacific Rim: Uprising Bikin Banyak Kritikus Kecewa, Kenapa?

Sambutan kritikus terhadap Pacific Rim: Uprising ternyata tak sehangat film perdananya yang disutradarai Guillermo del Toro.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 22 Mar 2018, 13:10 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 13:10 WIB
Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)
Sambutan kritikus terhadap Pacific Rim: Uprising ternyata tak sehangat film perdananya yang disutradarai Guillermo del Toro. (IMDb/ Universal Pictures)

Liputan6.com, Jakarta Pacific Rim: Uprising, kini sudah mulai tayang di bioskop Indonesia. Sekuel Pacific Rim tersebut kini menceritakan tentang kondisi dunia setelah serangan monster raksasa Kaiju. Dikisahkan pula tentang kehidupan Jake Pentecost (John Boyega), anak dari Stacker Pentecost (Idris Elba), pahlawan di film pertama.

Hanya saja, sambutan kritikus terhadap Pacific Rim: Uprising ternyata tak sehangat film perdananya yang disutradarai Guillermo del Toro.

Hal ini, setidaknya bisa terlihat dari agregasi terhadap resensi film ini yang dikumpulkan oleh situs Rotten Tomatoes dan Metacritic.

Saat berita ini ditulis pada Kamis (22/3/2018), Pacific Rim: Uprising mendapat skor cukup rendah di dua situs tersebut. Sampai tulisan ini dibuat, Rotten Tomatoes memberikan skor 48 persen, dan 46 di Metacritic.

Tak Punya Daya Tarik Emosional

Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)
Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)

Sebagian besar pengamat film mengkritik pendekatan sutradara Steven S. DeKnight yang dianggap tak berjiwa. "Pacific Rim Uprising memiliki daya tarik emosional yang nihil," tutur Dan Callahan dari The Wrap.

"Uprising adalah film yang nyaring dan penuh dengan efek hebat yang meledak—sama nyaringnya dengan mobil yang meluncur ke jurang tanpa rem—tapi tak memiliki jiwa seperti film aslinya dari del Toro," tulis Michael O'Sullivan dari Washington Post.

Bukan Film yang Pintar

Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)
Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)

Kritikus lain juga menilai bahwa jalan cerita Pacific Rim: Uprising penuh dengan kekurangan. "(Predikat) film laga yang besar, bodoh, dan nyaring ternyata tak hanya untuk waralaba Transformer saja," tulis Brian Truitt dari USA Today.

Sementara Mike Ryan dari Uproxx menyebut bahwa Pacific Rim: Uprising adalah film yang bodoh dan tak memberikan pengembangan karakter sama sekali.

Adegan Laga

Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)
Pacific Rim: Uprising (IMDb/ Universal Pictures)

Meski begitu, sejumlah kritikus nampaknya setuju bahwa film ini terbilang lumayan dari segi visualisasi dan adegan laga. Lucy O'Brien dari IGN menuliskan bahwa salah satu keasyikan dalam menonton adegan ini adalah gerak pertarungan antara Jaeger dan Kaiju yang lebih cepat. Begitu pula dengan teknologi Jaeger yang kian mumpuni.

"Pacific Rim Uprising menakjubkan secara visual, digarap secara teliti untuk menghadirkan rasa seru bagi penonton. Beginilah seharusnya sekuel film blockbuster dibuat," tutur Mark Kennedy dari Associated Press.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya