Dul Jaelani Menangis Lagunya Dikritik Maia Estianty

Liputan6.com, Jakarta - Maia Estianty mengaku mendukung apapun keputusan anak-anaknya. Termasuk keputusan Dul Jaelani yang belum mau melanjutkan kuliahnya selepas lulus SMA.

Dul Jaelani lebih memilih untuk berkarier di bidang musik daripada melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah. Dukungan Maia Estianty kepada Dul Jaelani itu tidak diberikan begitu saja, ada syarat yang harus dipenuhi.

Hal itu diungkapkan Maia Estianty saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018).

"Dia (Dul) ngomong, kan saya tanya, mau lanjut kuliah apa enggak, dia nanya bagusnya gimana, ya bagusnya kuliah. 'Tapi kan aku pengin kerja'. Oke, kalau speed kerja kamu tidak kenceng, berarti pilihannya adalah kedua. Sekolah. Kalau speed kerja kamu kenceng dan bisa menghasilkan apapun ya teruskan. Aku kasih pilihan seperti itu," kata Maia Estianty.

Sejauh ini, Maia Estianty memang melihat keseriusan yang ditunjukkan putra ketiganya itu.

"Dia serius. Alhamdulillah sudah mulai ada hasilnya," ungkapnya.

Keseriusan itu ditunjukkan dengan cara Dul yang mengajak diskusi Maia Ahmad soal lagu-lagu ciptaannya. Bisa dibilang, Maia Estianty menjadi juri pribadinya.

"Aku jadi jurinya. Kalau aku jadi jurinya anak-anak, kalau aku kritik dengan kata-kata yang tajam, ya mereka juga nangis. Tapi ya ini adalah kata-kata yang jujur. Terserah kalau kamu gak mau dikritik ya kamu enggak maju. Jadi ya aku memberikan nilai sesuai yang aku rasa," paparnya.

Bahkan dari penuturan Maia Estianty, putranya itu sempat benar-benar menangis saat dikritik olehnya. Ia ingin Dul bisa bisa lebih berkembang lewat kritik tersebut.

"Dul sih. Dia nanya, 'lagu aku gimana?', 'gak enak'. Ya kalau nangis ya udah. Bahkan dulu aku juga sering digituin sama mantan suami. Jadi hal yang biasa. Malah itu memacu untuk kita membuat musik yang bagus," tutur Maia Estianty.

Hasil kritik tersebut, Maia Estianty melihat adanya perubahan dari karya-karya putranya.

"Berubah. Dan lagu-lagunya makin enak," tutup Maia Estianty.