Liputan6.com, Seoul - CEO kelab malam Burning Sun, Lee Moon Ho, melakukan sesi wawancara via telepon dengan media The Kyunghyang Shinmun mengenai kasusnya. Saat ini, kelab Burning Sun sendiri telah ditutup.
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Lee Moon Ho menjelaskan kasus terkait grup chat tak senonoh pada tiga tahun lalu yang melibatkan Seungri. Menurut dia, apa yang dilakukan anggota Bigbang tersebut tak lebih dari sekadar candaan pria pada umumnya.Â
"Jika pesan KakaoTalk Seungri dari tiga tahun lalu adalah kejahatan, bukankah semua pria Korea adalah penjahat? Mereka hanya bercanda, dan tidak seperti pelacuran yang sebenarnya terjadi," ucpa CEO Burning Sun seperti dilansir situs Soompi, Senin (18/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sebagai CEO, ia juga mengaku tak mengetahui aktivitas penyebaran video ilegal serta percakapan dalam grup chat KakaoTalk yang melibatkan Seungri itu.
"Bagaimana saya bisa mengetahui hal-hal yang terjadi pada tahun 2015? Saya bahkan tidak di chatroom dengan Seungri yang sedang dibahas baru-baru ini," ucap Lee Moon Ho.
Saham
CEO Lee Moon Ho juga megungkap tentang kepemilikan saham Burning Sun. Lee Moon Ho mengaku hanya memiliki 10 persen saham, sementara Seungri sedikit lebih besar.
"Saya memiliki 10 persen dari Burning Sun dan Seungri memiliki 20 persen. Sebanyak 50 persen dimiliki oleh Cheonwon Industry," ungkapnya.
Â
Advertisement
Diselidiki
Saat ini CEO Lee Moon Ho masih diselidiki oleh Unit Narkotika, Unit Investigasi Kejahatan Dunia Maya, dan Divisi Detektif Khusus Provinsial dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul.
Setelah diperiksa sebagai saksi selama empat kali, kini statusnya telah dinaikkan menjadi tersangka.