Liputan6.com, Jakarta - Film pendek Makmum yang banyak meraih penghargaan bakal ditayangkan di bioskop Tanah Air pada 15 Agustus 2019. Tak hanya itu, film ini juga akan ditayangkan serentak di tiga negara tetangga, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.
Sebelumnya, film pendek dengan judul yang sama telah membuat antusiasme tinggi di tiga negara tersebut. Menurut Produser Dheeraj Kalwani film Makmum memberikan tantangan tersendiri lantaran sudah ditonton lebih dari 17 juta orang.
Kedekatan budaya dan spiritualitas menjadi alasan film ini mendapat tempat di negara tetangga. Lebih jauh, film pendeknya juga telah meraih banyak penghargaan bergengsi, salah satunya Direction Special Mention di The Crappy International Movies in Sueca (CIM-Sueca), Spanyol.
Advertisement
"Saya rasa kita semua terikat sama mayoritas penduduk Melayu itu muslim jadi cerita tentang makmum sangat dekat dengan kehidupan kita semua," ucap Riza Pahlevi, sutradara film pendek Makmum dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga
Terkait soal kekhawatiran akan takutnya para penonton untuk salat malam, Titi Kamal yang merupakan salah satu pemain mengatakan kalau itu semua justru menguji tingkat keimanan seseorang.
"Kita kalau sudah takbir, memulai salat seharusnya hati, jiwa, dan raga kita tunduk sama Allah. Gangguan apapun tak akan membuat salat kita goyah. Pesan persabahatan juga kental pada karakter-karakter penghuni asrama di film Makmum ini," ucap Titi Kamal.
Karakter
Titi Kamal ditunjuk untuk memerankan tokoh bernama Rini. Wanita 37 tahun ini pun mengaku begitu tertantang, mengingat karakter Rini begitu unik dan beda dari sebelumnya.
"Aku jadi perias jenazah yang karena kurang bersosialisasi, orangnya jadi dingin. Karakter ini lumayan challenging karena sehari-hari sangat jauh berbeda dengan karakter aku. Sebelum menerima agak deg-degan, bisa nggak ya? Karena genre beda, karakter beda, biasa pecicilan sekarang serius. Tapi jadi aktor memang harus bisa berubah memainkan peran apapun kan," ujar Titi Kamal.
Advertisement
Sutradara
Meski menjadi sutradara di versi film pendeknya, Riza Pahlevi tak terlibat di penyutradaraan layar lebar. Ia memercayakan pada Hadrah Daeng Ratu yang diakui memiliki kesamaan visi dan misi.
"Film pendek syuting satu hari, sementara layar lebar 24 hari. Pastinya Riza butuh orang yang bisa handle itu. Riza kebetulan cocok dengan Hadrah," ucap Dheeraj.
Riza menambahkan, "Saya bersyukur bertemu Bu Hadrah karena isi otaknya sama dengan saya, jadi ketika brainstorming enak," tandasnya.