Liputan6.com, Cilacap - Pengalaman unik dan lucu bisa dialami oleh siapa saja termasuk oleh seorang publik figur yang menyandang gelar sebagai ustadz. Misalnya, pendakwah kondang asal Pandeglang, Banten, Ustadz Adi Hidayat (UAH) saat dirinya melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil.
Saat itu ia tidak sendiri tapi ditemani oleh temannya yang saat itu menjadi sopir. Kebetulan saat itu dia akan menuju sebuah masjid di kawasan Kuningan, mobil yang dikendarainya lewat bahu jalan.
Berdasarkan aturan, mobil memang tidak diperkenankan melewati bahu jalan demi pertimbangan keamanan. Namun, kenyataannya mobil yang ditumpangi UAH melewatinya.
Advertisement
Baca Juga
Lantaran melanggar, seorang polisi terpaksa menghentikan mobilnya itu. Namun, terdapat kisah seru dan lucu saat sopir UAH yang tiba-tiba mengeluarkan SIM, padahal polisi itu belum menanyakannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Belum Ditanya Langsung Mengeluarkan SIM
“Ini mau khutbah Jumat di kuningan, sebentar lagi, 10 menit lagi mau nyampai," kisahnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Raystory, Sabtu (15/02/2025).
“Pas di Kuningan, mobil yang kita kendarai itu ngambil ke bahu, kemudian masih jauh itu ada satu polisi melihat,” sambungnya.
“Lalu dia masuk lagi ke tengah, saya diam saja di sampingnya, lalu polisi itu melihat langsung menunaikan tugas, bener polisi, priiit, nah begitu udah dekat berhenti tanya, nah ini yang jadi masalah,” ujarnya.
Menurut UAH, sopirnya tiba-tiba mengeluarkan SIM, padahal saat itu polisi belum menanyakan apa-apa.
“Teman kita (sopir UAH—pen) belum ditanya apa-apa, udah mengeluarkan SIM, padahal pertanyaannya mau kemana Beh, katanya. Saya kan duduk disampingnya pakai jas, pakai peci nanya ke samping saya karena lebih tua dari saya, kemana Beh?” kata UAH.
Setelah polisi menanyakan tujuannya, UAH pun menjawab bahwa dirinya hendak khutbah Jum'at.
“Dikeluarkan kartu SIMnya dan lihat ke arah saya, saya bilang mau khutbah Jumat,” imbuhnya.
Advertisement
Disuruh Jalan Lewat Bahu Jalan
Mendengar jawaban UAH, polisi itupun mempersilakan UAH untuk melewati bahu jalan agar lebih cepat sampai menuju lokasi.
“Oh iya silahkan, malah disuruh jalan lewat bahu, Anda bayangkan, jadi lebih cepat nyampai ke sana, begitu nyampai, pas mau naik ke atas mimbar, pas khutbah nyampai,” paparnya.
Melihat kelakukan aneh sopirnya ini, UAH pun menyarankan jika menghadapi polisi, maka seharusnya menjawab dengan hal yang sesuai pertanyaannya, bukan sebaliknya mengeluarkan SIM.
Menurut UAH, sikap itu tidak tepat alias tidak nyambung.
“Saya bilang sama kawan tadi, pak kalau ditanya jawab sesuai dengan pertanyaan,” saran UAH ke sopirnya.
“Ha…ha…ha…," sela tawa para jemaah.
“Mau kemana? Jawab mau khutbah, ditanya kemana malah mengeluarkan SIM,” sambungnya.
“Ha..ha..ha..” lagi terdengar gemuruh suara tawa.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)