Helen Sparingga Rilis Album Baru

Helen Sparingga setelah kepergian sang suami.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2019, 05:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 05:30 WIB
Helen Sparingga
Helen Sparingga

Liputan6.com, Jakarta Helen Sparingga adalah salah satu penyanyi andalan JK Records yang punya karier bermusik cukup panjang.  Helen memulai karier menyanyinya bersama Nancy Sparingga, kakak kandungnya dalam duo ‘Sparingga Sisters’. Duo ini sempat dikenal di Jawa Timur dan sekitarnya. Sayangnya duo ini tak berumur panjang, karena Helen menikah dengan Mus Mulyadi, maestro keroncong Indonesia pada 8 Mei 1975. 

Sejak menikah, karier menyanyi Helen Sparingga terhenti, walau hasrat untuk bermusik tak pernah padam. Mus Mulyadi yang memahami hal ini, pada awal 1980 memberi lampu hijau pada ibu dari kedua anaknya ini untuk kembali menyanyi. Dalam waktu singkat, Helen masuk dapur rekaman dan merilis album  ‘Cintaku Terhalang Tradisi’ dan di ikuti ‘Di Puncak Bukit’. Sayangnya sambutan pasar saat itu kurang menggembirakan.

Tahun 1984, JK Records mengajak Helen bergabung. Setahun kemudian, Agustus 1985, JK Records melansir album Helen Sparingga bertajuk ‘Birunya Cintaku’, yang langsung merebut hati pecinta musik lagu pop. Dalam waktu singkat album ini mencatat angka penjualan yang menggembirakan: 500 ribu kopi.

Kesuksesan ini diikuti dengan album kedua ‘Semerah Duka Dihati’ pada September 1986 dan album ketiga yang fenomenal ‘Antara Hitam dan Putih’ November 1987. Dan disusul album-album berikutnya hingga album terakhir ‘Romo Ono Maling’ pada Agustus 1992.

Sejak album terakhir, Helen Sparingga memilih mundur dari dunia rekaman, menyibukkan diri dengan kegiatan keluarga. Ketika diabetes membuat Mus Mulyadi kehilangan penglihatannya, Helen mendedikasikan waktunya untuk mengurus sang suami. Pada tanggal 14 April 2019 lalu Mus Mulyadi berpulang.

  

Kembali

Irene Mus Mulyadi
Irene Mus Mulyadi

Kini setelah sekian lama istirahat dari dunia musik, kesempatan untuk bernyanyi datang lagi. JK Records merilis album baru Helen Sparingga, ‘Jangan Beri Aku Rindu’. Album yang diluncurkan 27 tahun setelah album terakhirnya ini disiarkan di seluruh kanal digital. Secara khusus album ini disiapkan untuk pecinta lagu ‘Jeka” dan juga generasi yang lebih muda.

Ini terlihat dari aransemen lagu di album ini yang memadukan nuansa music khas ‘Jeka” dengan sentuhan musik kekinian. Album yang bercerita tentang cinta, rindu, dan kasih yang setia ini diluncurkan sebagai pelepas rindu Helen pada dunia musik, sekaligus ungkapan kasih pada suami tercinta. 

"Pastinya ini surprise banget buat aku dan nggak nyangka lagu lama akhirnya bisa dirilis di tahun ini. Ini suatu kebangaan pastinya, terlebih covernya juga sangat berbeda. Aku terima kasih sekali dengan Pak Nyo," ujar Helen Sparingga  saat ditemui di Studio JK, Jl. Musi No.43, Cideng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Bersamaan dengan munculnya album terbarunya, ‘Jangan Beri Aku Rindu’, Irene Mus Mulyadi, putri sulung Helen Sparingga dan Mus Mulyadi,  juga meluncurkan dua single lagu keroncong, ‘Rangkaian Melati’ dan ‘Dinda Bestari’.

 

 Ditemukan

Helen Sparingga
Helen Sparingga bersama putrinya Irene Mus Mulyadi

Kemampuan Irene menyanyi keroncong ini ditemukan oleh JK Records ketika ia kembali ke Indonesia dalam rangka menghantar kepergian sang ayah. Ketika bertemu Irene, Leonard “Nyo” Kristianto mengajukan tawaran untuk menyanyi satu dua lagu. Dan ini disambut baik oleh Irene.

"Terima kasih pada Pak Nyo bisa dikasih kesempatan rekaman lagu keroncong, apalagi bisa duet dengan papa saya. Saya juga nggak nyangka bisa duet dengan papa dalam satu musik yang baru, walaupun papa sudah meninggal. Dan ini buat saya Speechless,” terang Irene yang saat take vocal menangis hingga mengeluarkan air mata

Persiapan dilakukan dengan cepat, terutama untuk urusan musiknya. Nyo Kristianto tak ingin membuat lagu keroncong biasa, ia ingin menghadirkan sesuatu yang baru di sana. "Irene ternyata dapat menyesuaikan diri dengan cepat, proses rekaman berlangsung dengan sangatbaik," ujar sang Produser, Nyo Kristianto.

"Irene kalau di duetkan dengan om Mus ok nih,” kata Nyo ketika itu. Diluar dugaan, baik Helen maupun Irene menyambut positif idenya itu. “Emang bisa?” ucap Nyo menirukan reaksi Irene ketika itu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya