Liputan6.com, Jakarta - Dalam peluncuran teaser poster dan trailer film Ratu Ilmu Hitam, Zara JKT48 disebut sebagai salah satu pemain. Ini mengukuhkan eksistensinya di dunia seni peran setelah sukses lewat Dua Garis Biru.
Satu hal yang membuat para wartawan terkejut, Zara JKT48 masih menggunakan nama grup yang menaunginya. Padahal, pada bulan lalu kabar Zara JKT48 mundur dari JKT48 ramai diberitakan. Kepada Showbiz Liputan6.com, Zara JKT48 buka kartu soal mengapa ia belum menggunakan nama aslinya, yakni Adhisty Zara.
Advertisement
Baca Juga
“Belum resmi (mengundurkan diri dari JKT48). Jadi, saya pengin mengumumkan pengunduran diri kemarin. Surat resminya nanti akan dihubungi lagi sama manajemen,” ungkap Zara JKT48 di Jakarta, Selasa (2/9/2019).
Banyak yang menyayangkan keputusan Zara JKT48 hengkang dari JKT48. Bintang film Keluarga Cemara itu menyebut sampai kapan pun, JKT48 tetap menjadi bagian dari kariernya di dunia seni.
Tak Mau Egois
“Semua karier saya berawal dari mereka, JKT48 dan saya enggak akan melupakan JKT48 juga,” imbuhnya.
Zara JKT48 juga menampik tudingan yang menyebut dirinya egois karena lebih mementingkan karier solo ketimbang keberlangsungan JKT48.
“Mungkin karena saya enggak mau egois. JKT48 butuh tanggung jawab yang banyak. Saya di dunia film butuh tanggung jawab banyak juga. Dua-duanya berat kalau dijalani bareng-bareng. Jadi saya harus memilih salah satu. Di JKT48 saya sudah tiga tahun. Buat orang-orang tuh sebentar, tapi bagi saya sudah cukup untuk belajar,” beri tahu aktris kelahiran Bandung, 21 Juni 2003 itu.
Advertisement
Film Horor Pertama
Zara JKT48 menambahkan, Ratu Ilmu Hitam merupakan film horor pertamanya. Sebelumnya, ia menjadi pemeran pendukung di film Dilan 1990 dan 1991. Ia lantas membintangi Keluarga Cemara dan Dua Garis Biru yang juga box office.
Kini, Zara JKT48 menyeberang ke horor. Inikah upaya Zara JKT48 membuktikan diri sebagai aktris serbabisa?
“Saya pengin lebih sukses saja ke depan di dunia seni peran. Kalau pindah-pindah genre itu mungkin kewajiban saya di dunia akting, harus bisa memerankan apa pun,” imbuhnya. (Wayan Diananto)