Liputan6.com, Jakarta Raffi Ahmad mengaku, fase kelam dalam kariernya terjadi pada 2013. Kala itu ia tersandung kasus narkoba dan berurusan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Kasus ini menjadi isu nasional. Beruntung, banyak sahabat menyemangatinya.
“Orang BNN sampai bilang ini enggak pernah ada orang ketangkep, kasus, orang yang datang bisa ribuan. Maksudnya yang mau jenguk,” kata Raffi Ahmad. Berkaca pada kasus ini, Raffi Ahmad belajar pentingnya support system dan keikhlasan.
Advertisement
Baca Juga
“Yang namanya ngetop, duit, apa pun itu yang berbau duniawi, apapun yang terjadi gue harus ikhlaskan semuanya. Yang paling penting memperbaiki diri,” Raffi Ahmad menyimpulkan.
Dalam Doa Mengaku Dosa
Ia menceritakan ini dalam video “Keluar dari BNN, Raffi Ahmad Dapat Pelukan dari Nagita Slavina” yang tayang di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (28/7/2020).
Dalam kondisi terpuruk Raffi Ahmad mendekati Sang Khalik dan mengakui kesalahannya. Kala itu karier, rumah, mobil, dan uang tidak penting lagi. Dalam doa ia mengaku dosa.
Advertisement
Saya Minta Maaf
“Yang penting saya minta maaf kalau memang selama ini saya banyak salah dan kurang. Ini teguran untuk bercermin ke diri saya sendiri,” personel Bukan Bintang Biasa menyambung.
“Lo bayangin saja, yang satu hari gue bisa dapat 100, 200, 300 juta, gue cuma diam, duduk. Tiba-tiba gue disamakan dengan ibaratnya pemakai dan bandar. Itu pelajaran terbesar gue bahwa (materi) itu bukan segalanya,” ujar Raffi Ahmad.
Menaikkan dan Menjatuhkan
Suami Nagita Slavina takut dituntut klien terkait kontrak iklan. Ia juga khawatir didaftarhitamkan oleh stasiun televisi. Beruntung, kekhawatiran itu tak terbukti.
Pelajaran lain yang didapat aktor kelahiran Bandung, 17 Februari 1987 yakni, Allah bisa melakukan apa saja. Tuhan bisa menaikkan derajat manusia dan menjatuhkannya kapan saja.
Advertisement
Allah Akan Memaafkan Kita
Lantas bagaimana Raffi Ahmad bangkit dari keterpurukan? Bintang sinetron Senandung Masa Puber punya prinsip, manusia tempatnya salah dan lupa. Tapi menyadari ini saja tak cukup.
“Kesalahan ada di manusia tapi kalau kita mau belajar, Allah akan memaafkan kita. Gue enggak boleh menyerah, gue enggak boleh capai, kalau gue capai istrirahat saja enggak boleh mengeluh,” pungkasnya.