6 Tipe Tukang Gibah Versi Film Tilik, Anda Mirip Bu Tejo atau Siapa?

Bersamaan dengan viralnya film Tilik, sejumlah analisis tentang para tokohnya muncul. Bahkan, ada yang memetakan jenis tukang gibah.

oleh Wayan Diananto diperbarui 24 Agu 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 21:00 WIB
Poster film Tilik. (Foto: Dok. Ravacana Films)
Bersamaan dengan viralnya film Tilik, sejumlah analisis tentang para tokohnya muncul. Bahkan, ada yang memetakan jenis tukang gibah. (Foto: Dok. Ravacana Films)

Liputan6.com, Jakarta Tilik benar-benar fenomenal. Film karya Wahyu Agung Prasetyo ini mengantar Bu Tejo ke puncak popularitas. Bu Tejo yang diperankan Siti Fauziah dikuliti warganet hampir sepekan terakhir.

Hingga artikel ini disusun, Tilik ditonton lebih dari 10 juta kali di kanal YouTube Ravacana Films. Angka ini terus bertambah. Yang menarik, warganet membuat analisis beragam terkait ledakan film Tilik dari mengapa ia viral hingga mengulas para tokoh.

Baru-baru ini beredar infografik analisis tipe tukang gibah berbasis tokoh dalam film Tilik di jagat maya dan pesan WhatsApp. Mari kita cocokkan, dalam bergibah, kita mirip siapa ya?

1. Tipe Yu Ning

Yu Ning dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)
Yu Ning dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)

Ini dia protagonis kesayangan kita. Dimainkan dengan apik oleh Brilliana Desy. Tipe Yu Ning adalah si baik hati yang gemar membela korban gibah. Selalu berpikir positif dan ogah menodai sudut pandang dengan prasangka.

Dalam kondisi terdesak oleh para penggibah pun, tipe Yu Ning berpegang teguh pada pendiriannya yakni meyakini bahwa selama tak ada bukti valid, seseorang tak layak difitnah atau dijelekkan.

2. Tipe Mbak Tri

Mbak Tri dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)
Mbak Tri dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)

Kompor berjalan itu bernama Mbak Tri (Angeline Rizky). Mulanya sok netral dalam merespon gibah. Lama-lama memihak ke tukang gibah dimulai dengan mengiakan si biang gosip.

Lalu ia membumbui dengan “micin-micin” kehidupan berdasarkan referensi atau pengalamannya sendiri. Terlepas dari relevan atau tidak, tipe Mbak Tri biasanya bergerak dengan prinsip, panasin aja dulu ya, kan?

3. Tipe Yu Sam

Yu Sam dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)
Yu Sam dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)

Yu Sam ini bikin gemas. Perilakunya bagai air di daun talas. Ke sana ke mari merespons gibah. Plin-plan. Saat bahan gibah terasa panas dan meyakinkan, ia mengiakan.

Kalau materi gibah "B aja", misalnya soal Dian muntah-muntah, ia membuat perlawanan tanpa fondasi kuat dan ujung-ujungnya gagal. Cenderung senang mendengar gibah yang mengarah ke keributan.

4. Tipe Ibu Berhijab Kuning

Salah satu adegan film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)
Salah satu adegan film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)

Ibu berjilbab kuning tanpa nama dan minus dialog ini bukannya tak penting. Ia justru mewakili banyak orang yang malu-malu mau dalam bergibah. Diam mendengar dan bisa jadi, ia informan yang menyuarakan materi gibah ke komunitas lain.

Ingin bergibah tapi tak mau tercebur. Ingin menghindari gibah tapi kalau gosipnya hot, sayang untuk dilewatkan. Jadi pendengar yang baik sekaligus tak berani mencegah gibah yang menggelinding bak bola salju. Hayo, Anda tipe yang seperti ini bukan?

5. Tipe Yu Nah

Yu Nah dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)
Yu Nah dalam film Tilik. (Foto: YouTube Ravacana Films)

Apes betul jika kita menempati posisi Yu Nah. Tipe yang satu ini, bersikap diam pun tetap diseret ke arena gibah yang panas. Tak mau ikut bergunjing, tapi sesekali namanya disebut oleh para penggunjing sekadar untuk memanaskan suasana atau dimintai pendapat.

Sebal enggak sih menempati posisi Yu Nah, ini? Rentan sekali dijadikan kambing hitam karena namanya dibawa-bawa oleh para penggibah. Mau menegur juga kalah suara.

 

6. Tipe Bu Tejo

Adegan film Tilik. (Foto: Dok. Ravacana Films)
Adegan film Tilik. (Foto: Dok. Ravacana Films)

Oh well, inilah dalang intelek kita. Selalu punya bahan bakar huru-hara dan cadangan isu untuk dimainkan ketika suasana mulai garing. Terampil menyetir opini dan jeli melihat orang di sekitar untuk dijadikan rekan satu tim. Perhatikan tekniknya dalam melempar bola panas yang berbalut nasihat semu seperti memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi atau mengajak yang lain berpikir jernih.

Misalnya, “Lo, la iya tapi coba mbok mikir. Aku ki bukane nyilikne bandane keluargane Dian lo ya (Tapi coba kita berpikir, aku bukannya mengecilkan harta benda keluarga Dian).” Ada saja akal dalang gibah yang satu ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya