Liputan6.com, Jakarta - Semasa remaja, Ernest Prakasa yang terlahir sebagai pria berwajah oriental mengalami masa-masa tak menyenangkan. Apalagi, ia menjalaninya pada era Orde Baru.
Ernest Prakasa tak memungkirinya. Ia bahkan sempat mengalami adversity atau keadaan di mana masalah atau ketidakberuntungan terjadi terus menerus.
Melalui akun Instagram terverifikasi miliknya, Kamis (10/9/2020), Ernest Prakasa menjelaskan bahwa ia mengalami hal tak enak selama 12 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Sejak SD
Memiliki wajah dan darah keturunan Cina yang tinggal di Jakarta membuat Ernest Prakasa harus menjalani hari-hari yang rumit.
"Dua belas tahun menempuh SD-SMA jadi anak keturunan Cina di Jakarta versi Orde Baru, itu yang gw lalui," jelasnya.
Advertisement
Bersyukur
Meski cukup lama menghadapi sulitnya hidup di Jakarta, namun kini bapak dua anak ini justru bersyukur.
"Dan akhirnya, malah bersyukur karna itu yang membuat gw lebih kuat," lanjutnya.
Khawatir
Kini, sutradara Milly & Mamet dan Susah Sinyal ini justru khawatir dengan kedua anaknya yang sudah tak lagi mengalami deraan hidup.
"Tapi itu juga yang kadang-kadang bikin gw kuatir sama anak-anak. Takut mereka tumbuh terlalu nyaman, tanpa kenal adversity, tanpa pernah teruji," sambungnya.
Advertisement
Minta Maaf
Tak ingin anaknya hidup nyaman, Ernest Prakasa ingin membuat sebuah "uji nyali". Sebelumnya, ia meminta maaf kepada kedua buah hatinya tersebut.
"Jadi mohon maaf ya anak-anakku. Atas nama cinta seorang bapak, kelak saya akan mencari cara untuk mempersulit hidup kalian. And then you can thank me later, if I’m still around," tukasnya.