12 Seniman Meriahkan Pameran Indonesia: The Land of Art, Ketika Seni Bicara Kepada Setiap Jiwa

Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar di Bali, dari 11 Agustus hingga 3 November 2023, merangkul 12 seniman papan atas Tanah Air.

oleh Wayan Diananto diperbarui 12 Agu 2023, 22:20 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2023, 21:20 WIB
Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art
Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar di Bali, dari 11 Agustus hingga 3 November 2023, merangkul 12 seniman papan atas Tanah Air. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)

Liputan6.com, Jakarta Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art digelar di The Apurva Kempinski Bali dari 11 Agustus hingga 3 November 2023 dengan merangkul tak kurang dari 12 seniman papan atas Tanah Air.

Pameran seni ini disebut sebagai momen magis ketika seni melampaui hambatan dan berbicara kepada setiap jiwa, terlepas dari latar belakang, hasrat, atau preferensi seseorang.

Pergelaran Indonesia: The Land of Art yang merupakan bagian dari Festival Powerful Indonesia digagas The Apurva Kempinski Bali dan komunitas seni asal Pulau Dewata, Kita Art Friends.

Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan. Setiap karya seni yang dipamerkan dikuratori Rizki A. Zaelani, Savitri Sastrawan, dan Yudha Bantono. Empat seniman pertama yang menampilkan karya mereka yakni, Ugo Untoro, Nyoman Erawan, Made Wiradana, dan Vincent Prijadi.

 

Gaya Energik, Mentah, dan Edgy

Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar secara virtual pada Jumat, 11 Agustus 2023. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)
Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar secara virtual pada Jumat, 11 Agustus 2023. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)

Ugo Untoro misalnya, merepresentasikan gaya energik, mentah, dan edgy yang dipengaruhi budaya jalanan dan seni grafiti. Ini merefleksikan emosi universal dan kepedulian masyarakat melalui ekspresi meresahkan di atas kanvas.

Sementara itu, seniman Nyoman Erawan yang telah berkiprah selama lebih dari 40 tahun menonjolkan nilai-nilai artistik dari sisa-sisa pola bakaran dalam prosesi Ngaben Bali melalui lukisan, patung, hingga instalasi seninya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Mahakarya Yang Disajikan Seniman

Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar secara virtual pada Jumat, 11 Agustus 2023. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)
Pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar secara virtual pada Jumat, 11 Agustus 2023. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)

Dalam konferensi pers virtual yang digelar Jumat (11/8/2023), dijelaskan bahwa bulan berikutnya, giliran seniman Dicky Takndare, Dedy Sufriadi, Npaaw, dan Ida Bagus Indra, mewarnai panggung Indonesia: The Land of Art dengan mahakarya mereka.

Menyusul kemudian, seniman Kun Adnyana, Sutjipto Adi, Lugas Syllabus, dan Made Arya Palguna naik panggung untuk epilog Indonesia: The Land of Art. Art Director Kita Art Friends, Abdes Prestaka, mengaku senang atas terselenggaranya pameran seni ini.

 

Membawa Galeri ke Khalayak Luas

Konferensi pers pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar secara virtual pada Jumat, 11 Agustus 2023. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)
Konferensi pers pameran seni bertajuk Indonesia: The Land of Art yang digelar secara virtual pada Jumat, 11 Agustus 2023. (Foto: Dok. Instagram @kempinskibali)

“Membawa galeri ke khalayak luas dengan konsep studio seni yang unik adalah kehormatan sejati bagi komunitas seni. Semoga ini memicu lebih banyak minat untuk mengapresiasi seni rupa melalui sesi interaktif dengan seniman kami dan karya seni yang dipamerkan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet, berterima kasih kepada komunitas Kita Art Friends. Menurutnya, pameran seni Indonesia: The Land of Art adalah kolaborasi untuk terus menghidupkan seni Indonesia.

“Pameran ini menyatukan kita dalam seni untuk merayakan keindahan dan semangat Indonesia melalui kreativitas budaya. Apresiasi tulus kami buat para seniman yang memberi keistimewaan wawasan tentang esensi seni rupa sekaligus menjembatani tradisi dengan modernitas,” ujar Vincent Guironnet.

Ladies on Wall
Infografis jejak seni grafiti di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya