Liputan6.com, Jakarta Kisah percintaan Hana Hanifah dan suaminya, Randy, tidak berlangsung mulus seperti yang mereka harapkan. Hanya sebulan setelah pernikahan mereka pada tanggal 8 September 2023, kabar gugatan cerai tiba-tiba muncul di media sosial dan membuat publik heboh.
Bagi banyak orang, ini merupakan kabar yang mengejutkan, mengingat masa-masa awal pernikahan biasanya dipandang sebagai waktu yang penuh harapan.
Pada Senin (9/10/2023), Hana Hanifah mengonfirmasi rencananya untuk mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Randy. Keputusan ini tentu saja tidak diambil begitu saja, dan ada alasan kuat di baliknya.
Advertisement
"Aku akan mengajukan gugatan cerai. Ini lpagi ngobrol sama lawyer," kata Hana Hanifah kepada wartawan, Senin (9/10/2023).
Â
Selingkuh
Hana Hanifah mengungkapkan bahwa perselingkuhan yang dilakukan oleh sang suami menjadi akar masalah dalam pernikahan mereka yang singkat.
"Suami saya selingkuh dengan mantannya," ungkap Hana Hanifah dengan tegas.
Â
Advertisement
Khilaf
Pengkhianatan seperti ini tentu saja dapat menghancurkan kepercayaan dan fondasi sebuah pernikahan yang baru saja dimulai.
Sebelum mengambil langkah drastis ini, Hana Hanifah telah memberikan petunjuk tentang masalah dalam rumah tangganya melalui akun Instagramnya. Ia menyoroti bagaimana korban perselingkuhan sering kali harus menghadapi trauma yang mendalam.
"Yang selingkuh enak ketahuan cuma minta maaf dan bilang kalo itu semua terjadi karena khilaf," tulis Hana Hanifah dalam salah satu unggahan Instagram-nya. "Tapi yang diselingkuhin harus nanggung trauma yang kadang bisa bikin insecure sampai mikir 'emang aku kurang apa sampai dia cari di orang lain'," tambahnya.
Â
Dipertimbangkan
Perasaan tidak aman dan kehilangan kepercayaan diri yang dialami oleh korban perselingkuhan sering kali menjadi luka yang sulit sembuh. Oleh karena itu, keputusan Hana Hanifah untuk mengajukan gugatan cerai adalah langkah yang perlu dipertimbangkan dengan serius, terutama ketika ada unsur pengkhianatan dalam pernikahan yang seharusnya penuh dengan kasih sayang dan kepercayaan.
Keputusan Hana Hanifah ini juga menjadi pengingat bagi banyak pasangan tentang pentingnya komitmen, komunikasi, dan kepercayaan dalam sebuah hubungan. Meskipun perceraian adalah langkah terakhir yang diinginkan oleh siapa pun, terkadang kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi harus menjadi prioritas utama.
Semoga Hana Hanifah dan Randy dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan di masa depan, meskipun jalan yang mereka tempuh mungkin penuh dengan tantangan.
Â
Advertisement