Lirik Lagu Lampu Kuning dari Juicy Luicy, Makna Hati-Hati Saat Rasa Cinta Datang Sekaligus Penanda Dirilisnya Album Non Fiksi

Grup band Juicy Luicy memperkenalkan lagu berjudul Lampu Kuning. Lirik lagu tersebut diperkenalkan oleh band yang beranggotakan Julian Kaisar (vokal), Denis Ligia (gitar), Zamzam Y.M (saxophone), Dwi Nugroho (drum), dan Bina Bagja (bass) pada 27 Juni 2024.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 30 Jun 2024, 16:07 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2024, 11:30 WIB
Juicy Luicy (Istimewa)
Juicy Luicy (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Grup band Juicy Luicy memperkenalkan lagu berjudul Lampu Kuning. Lirik lagu tersebut diperkenalkan oleh band yang beranggotakan Julian Kaisar (vokal), Denis Ligia (gitar), Zamzam Y.M (saxophone), Dwi Nugroho (drum), dan Bina Bagja (bass) pada 27 Juni 2024.

Lirik lagu Lampu Kuning menceritakan tentang tanda hati-hati saat perasaan cinta datang. Lirik lagu Juicy Luicy berusaha menggambarkan rasa takut dan kecewa jika momen mendekati orang tersayang tak berjalan mulus.

 

Lagu Lampu Kuning masuk dalam album baru Juicy Luicy bertajuk Non Fiksi. Nantinya, ada 13 lagu yang dihadikan Julian Kaisar dkk dalam album yang diproduksi E-Motion Entertainment ini. Di YouTube, lagu ini sudah berhasil menyita perhatian sejumlah pendengar.

"Korban patah hati , orang ketiga , ditikung , gagal percintaan mah larinya ke juicy luicy , sialannnn," tulis salah seorang pengguna YouTube.

 

 

 

 

Lirik Lagu Lampu Kuning

Juicy Luicy.
Juicy Luicy merilis lagu baru "Tanggung Jawab," Desember 2021. (Foto: Instagram @juicyluicyband)

 

Barangkali hujan lebat susah sinyalmu lagi

Kubuat sepuluh kemungkinan

Tak sampaikah pesan?

Lelah ketiduran?

Atau memang sengaja kau abaikan?

 

Tapi sepertinya ku melihatmu tadi

Dengan kemeja hitam andalan

Benar atau bukan?

Atau hanya dalam pikiran, rindu tak kesampaian

 

Mengapa ku tancap gas dan melaju

Padahal lampu kuning telah peringatkanku?

Bahaya di depanku

Hati-hati kecewa 'kan menunggu

Lagu lama yang aku tahu

 

Kali ini apa lain dari yang kemarin?

Tak mau kudengar peringatan

Benar atau bukan?

Atau hanya dalam pikiran, benar yang kata orang

 

Mengapa ku tancap gas dan melaju

Padahal lampu kuning telah peringatkanku?

Bahaya di depanku

Hati-hati kecewa 'kan menunggu

Lagu lama yang aku tahu

 

Acuh sebelum jatuh

Tak jera dari dulu

Gelisah makananku

Iya, ku tahu itu

 

Mengapa ku tancap gas dan melaju

Padahal lampu kuning telah peringatkanku?

Bahaya di depanku

Hati-hati kecewa 'kan menunggu

 

Sudah tahu hanya sepihak rindu

Masih coba lempar dadu peruntunganku

Gegabah nomor satu

Paling-paling menangis seperti dulu

Lagu lama yang aku tahu

Lupa buta atau ku batu

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya