Liputan6.com, Bontang - Desa Wisata Kampung Laut Bontang Kuala di Kalimantan Timur tak hanya dikenal dengan potensi kekayaan industri migas dan kondensatnya. Dalam sektor pariwisata, wilayah ini memiliki potensi wisata yang menjanjikan.
Saat ini, Bontang Kuala telah menjadi desa wisata di Kalimantan Timur. Bahkan, keberadaannya juga menjadi pelopor desa wisata di provinsi tersebut.
Advertisement
Mengutip dari kemenpar.go.id, pembentukan desa wisata bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat agar ikut berperan dalam meningkatkan potensi pariwisata di daerahnya. Hal ini pula yang dilakukan masyarakat Bontang Kuala.
Advertisement
Baca Juga
Berkat aktivitas warganya yang masih menjaga keberlangsungan adat, kegiatan budaya, religi, serta hubungan kekerabatan khas nelayan Suku Bugis, masyarakat Kampung Laut Bontang Kuala pun mendapat predikat desa wisata.
Keistimewaan lain desa ini adalah topografinya yang terletak pada transisi darat ke laut dengan struktur hunian panggung. Selain itu, struktur jalannya menggunakan dek kayu.
Berbagai keunikan tersebut membuat wisatawan tertarik untuk datang ke desa wisata ini. Sejak 2011, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Laut Bontang Kuala setiap tahunnya. Pada 2019, angka kunjungan wisatawan ke Kampung Laut Bontang Kuala mencapai 30 ribu wisatawan sebelum terjadi pandemi.
Terdapat dua kegiatan penting di desa ini, yaitu aktivitas masyarakat di atas perkampungan laut serta kawasan konservasi mangrove yang berwawasan lingkungan. Sebagai akses aktivitas masyarakat di atas perkampungan laut, jalan di sepanjang permukiman warga pun dibuat jembatan kayu terpanjang. Adapun seluruh tiang hingga papan jembatan dibuat dengan menggunakan kayu ulin, yakni sejenis pohon kayu khas Kalimantan.
Sementara itu, Bontang Kuala juga berpotensi menjadi kawasan ekowisata yang mendukung pelestarian lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan konservasi alam berupa hutan mangrove.
Konservasi mangrove ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kutai yang didiami beragam satwa, seperti elang bondol, kuntul perak, raja udang, bekantan, kera ekor panjang, dan sebagainya. Terdapat menara pandang setinggi 20 meter yang memungkinkan wisatawan melihat Selat Makassar secara langsung.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, saat ini akses jalan semakin dimudahkan dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Selain itu, telah dilakukan perluasan lokasi parkir dan pembangunan terminal yang terletak di depan pintu masuk permukiman Bontang Kuala.
Bagi yang ingin menginap, saat ini tersedia resort. Wisatawan juga bisa membeli produk-produk ekonomi kreatif kuliner atau kriya di kios-kios yang dikelola masyarakat setempat.
Penulis: Resla