David Bayu Ungkap Kondisi AD Putrinya, Masih Syok Terkait Dugaan Video Syur Mirip Dirinya

David Bayu berusaha untuk selalu ada disamping AD.

oleh M Altaf Jauhar diperbarui 13 Agu 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 18:30 WIB
David Bayu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (13/8/2024)
David Bayu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (13/8/2024)

Liputan6.com, Jakarta David Bayu mengungkap kondisi putrinya, AD, terkait kasus dugaan video syur mirip dirinya. Menurut David selaku ayah, hingga kini putrinya masih syok atas apa yang dialaminya. 

Oleh karena itu, David Bayu berusaha untuk selalu ada disamping AD. Termasuk menemani sang anak dalam menjalani pemeriksaan tambahan, terkait laporannya terhadap AP, pemeran dan penyebar dugaan video syur mirip AD.

"Sebenarnya dia hari ini masih nggak enak badan, masih syok dan belum bisa menerima realita sedikit kayaknya," ungkap David Bayu di Polda Metro Jaya, Selasa (13/8/2024).

"Jadi saya harus mendampingi selalu. Tapi karena hari ini ada panggilan, ya harus (datang)," David Bayu menambahkan.

 

Pendampingan Khusus

David Bayu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (13/8/2024)
David Bayu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (13/8/2024)

Kendati demikian, David menyebut tidak dilakukan pendampingan khusus kepada AD secara psikologis. Sebagai orang tua, ia hanya berusaha untuk selalu mendampingi putrinya. 

"Belum sampai ada pendampingan psikologis, tapi sebagai orang tua saya dampingi selalu, itu yang paling utama sih," kata David.

 

Keterangan Tambahan

David Bayu alias David ‘Naif’ ayah dari Audrey Davis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/8) (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)
David Bayu alias David ‘Naif’ ayah dari Audrey Davis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/8) (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

AD yang ditemani David Bayu dan kuasa hukumnya mendatangi Polda Metro Jaya, guna memberikan keterangan tambahan terkait laporannya terhadap AP. Pasalnya AD merasa diancaman oleh pelaku untuk menyebarkan video tersebut. 

"Saya pertegas lagi, kenapa tanggal 7 kita membuat laporan, karena ada dugaan dan memang setelah diproses, ada ancaman untuk menyebarkan. Jadi keputusan klien kami dan putrinya buat laporan pada tanggal 7 Agustus kemarin" jelas Sandy.

 

Ancaman dari AP

Disinggung berapa kali kliennya mendapat ancaman dari AP, Sandy enggan mengungkapnya. Menurut Sandy, hal itu sudah menjadi kewenangan penyidik. 

"Tanya ke penyidik deh, bukan kewenangan kami," ucap Sandy Arifin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya