Liputan6.com, Jakarta Musisi Doadibadai Hollo atau yang akrab disapa Badai, kini memulai produktivitasnya kembali di industri musik Tanah Air dengan menjalani sejumlah proyek. Salah satunya tentu saja menelurkan karya berupa lagu-lagu baru. Terbaru, Badai merilis single berjudul "Sakit Dua Kali".
Single "Sakit Dua Kali" telah diluncurkan pada 22 November 2024. Video musik lagu ini juga telah ditayangkan melalui kanal YouTube NAGASWARA POP pada 13 Januari 2025 lalu. Mendengarkan liriknya, perasaan sakit yang sangat dalam, seolah tercurahkan di tiap bait lagu ini.
Advertisement
Biarpun lagu ini terkesan seperti pengalaman pribadi Badai, rupanya musisi yang juga mantan personel grup musik Kerispatih ini terinspirasi dari kisah cinta para Gen Z. Menariknya, Badai menyorot satu isu yang pernah ditemuinya, yakni perbedaan yang sangat timpang di antara mereka, namun tetap memaksakan hubungan hingga akhirnya merasakan sakit dua kali.
Advertisement
"Jadi tahun 2025 ini sebenarnya gua sudah masuk ke single kedua. Single pertamanya itu Januari 2024. Ini single kedua judulnya, 'Sakit Dua Kali', lebih menceritakan tentang hubungan yang sebenarnya sudah enggak jelas juntrungannya, sudah tak bisa diteruskan, karena beberapa perbedaan. Lebih kepada perbedaan agama, sih, perbedaan rumah ibadah," ujar Badai saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Gedung KLY, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
"Khususnya, gua meng-capture beberapa kejadian yang dialami para Gen Z sekarang yang sebenarnya sudah tak bisa dilanjutkan, tapi mereka tetap memaksakan ini untuk terus berjalan," sambung Badai.
Â
Pesan yang Disampaikan dalam Sakit Dua Kali
Lebih lanjut, Badai mengatakan bahwa melalui lagu "Sakit Dua Kali" ini, ia berusaha untuk menyampaikan pesan bahwa tak seharusnya cinta yang bersemi di antara dua insan muda, terhalang oleh perbedaan tersebut.
"Cuma message-nya adalah, sebenarnya perbedaan seperti ini tidak harus terjadi dan tidak harus menghalangi dua insan yang saling mencintai," ungkap Badai.
"Karena sebenarnya, cinta itu datang untuk menyatukan, bukan karena ada perbedaaan seperti ini, akhirnya sebuah hubungan cinta sejati itu tidak bisa diteruskan. Ini kan masih jadi pembahasan serta pro dan kontra," lanjutnya.
Advertisement
Tak Hanya Perbedaan Keyakinan
Melanjutkan pernyataan sebelumnya, Badai mengaku bahwa lirik di dalam lagu barunya ini tak hanya menyorot perbedaan keyakinan semata. Ia juga melihat adanya faktor lain yang membuat hubungan cinta tak bisa berlanjut namun tetap dipaksakan.
"Gua melihat bukan cuma perbedaan agama saja, tapi juga perbedaan status ekonomi, suku, ras, kultur, dan segala macam, itu juga bisa menyebabkan percintaan itu gagal," ujarnya.
"Nah, gua meng-capture itu. Sudah jelas tak bisa, tapi dilanjutkan, akhirnya sakitnya double, jadinya 'Sakit Dua Kali'," ia menyambung.
Rencana Membuat Album
Setelah "Sakit Dua Kali" dirilis, rupanya Badai memiliki niat untuk memproduksi dan merilis album. Namun begitu, ia tak terlalu memaksakan diri untuk menggarap album penuh (biasanya berisi lebih dari 7 lagu).
Alhasil, Badai pun berpikir bahwa cukuplah jika nantinya ia hanya merilis lagu-lagunya dalam format album mini sambil menunggu keputusan label atas lagu-lagunya ke depan.
"Inginnya jadi album, karena solo gua kan masih di bawah Nagaswara, belum di bawah label gua sendiri. Jadi, tergantung mereka, nih, produksinya bagaimana. Inginnya sih jadi mini album. Jadi di tahun ini inginnya ada tiga single lagi," terang Badai.
Â
Advertisement
Rencana Duet dengan Penyanyi Muda yang Berujung Batal
Selain itu, Badai juga mengungkapkan bahwa lagu "Sakit Dua Kali" sebenarnya hendak dinyanyikan secara duet dengan salah seorang penyanyi muda. Namun, sang penyanyi masih belum berminat untuk berduet dengannya.
"Rencananya memang mau duet dengan seorang penyanyi muda yang gua enggak bisa sebut namanya, karena ini etika publik. Tapi, ini penyanyi muda yang masih berkeliaran, yang bersangkutan belum mau menerima, mungkin karena gua terlalu tua," ungkap Badai diselingi canda.
Aransemen Digarap Orang Lain
Menyimak kredit lagu "Sakit Dua Kali" rupanya Badai yang biasanya membuat aransemen musik sendiri untuk lagu-lagunya, kali ini mempercayakan Dennis Nussy untuk mengemban tugas tersebut. Badai pun mengungkapkan alasannya.
"Ingin dapat rasa baru saja dari sound dan pemilihan progresi chord-nya. Jadi gua kebetulan punya teman namanya Dennis Nussy, dia adalah co-producer juga dan songwriter juga, dari beberapa artis Indonesia sekarang, dan juga teman baik," terangnya.
"Gua bilang, 'Tolong aransemen lagu gua.' Gua cuma kasih referensi, 'Gua mau mau musiknya kayak gini.' Ya sudah, dia ambil sari-sarinya terus dibuat. Dan gua mengakui akhirnya sound yang keluar bagus, tak seperti apa yang Badai kerjakan selama ini," ia mengungkapkan.
Advertisement
Tetap Mengawasi Sambil Menurunkan Ego
Menyerahkan proses aransemen lagunya kepada orang lain, bukan berarti Badai lepas tangan begitu saja. Ia tetap mengawasi tahapan pembuatannya. Namun begitu, Badai tetap berusaha menurunkan ego agar hasil yang dicapai bisa sesuai dengan karakter sang penata musik.
"Gua tetap supervisi, jadi apa yang dia kerjakan gua tetap mengawasi. Jadi gua bilang, 'Eh, gua enggak suka chord yang bagian sini, nanti sound-nya jangan pakai yang ini, nanti record-nya yang begini saja. Jadi tetap dia preview, cuma gua ingin dapatin rasa dari orang lain, itu kan perlu juga. Seniman itu perlu rasa orang lain," terangnya.
"Jadi salah satu menurunkan atau mengalahkan ego ya caranya itu, lu harus bisa kerja sama dengan orang lain. Kalau itu sukses, dan bisa membawa warna baru buat gua, gua rasa berarti kita bisa lanjut berkolaborasi lagi," Badai mengungkapkan.