Meninggalnya Ilham Purnama Nugraha rupanya masih memberikan pertanyaan tersendiri di hati Sang Ibunda, Deuis Juariyah.
Menurut Deuis, kejanggalan mulai terlihat ketika Ilham meminum obat dari Rumah Sakit. Pasalnya, beberapa lama usai menelan obat itu, Ilham merasa seperti orang tersetrum.
"Dia makan obat dari rumah sakit bukannya tambah baik malah kayak kesetrum badannya," ucap Ibunda Ilham, Deuis Juariyah, saat ditemui di kediamannya di Jalan katelia Raya, Pondek Gede, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7 Juli 2013).
Awalnya sang bunda menganggap hal itu merupakan reaksi dari obat yang di minum sang anak, namun setelah beberapa minggu, kondisi Ilham tak juga kunjung membaik.
"Mungkin saya pikir proses obat, tapi biasanya dua atau tiga minggu dah baik ya, ini malah biasa aja. Terasa badan kayak remek, tangannya susah digerakin," tambah sang bunda.
Karna melihat kondisi kesehatan anaknya semakin menurun, lantas Deuis sang Ibu meminta anaknya untuk berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
"Saya stop minum obat dari dokter. Kita enggak mau menuduh apakah malapraktik atau bukan, kadang tangan enggak bisa di gerakin. Enggak tahu enggak cocok apa alergi, kalau alergi tapi engga gatel," jelasnya.
Akhirnya keluarga memutuskan untuk memberikan obat tradisional. alhasil, dia pun mulai kembali sehat dan mau makan lagi. "kita kasih obat tradisional lumayanlah, dia sehat, dia mau makan, cuma melihat keganjalan seperti ini kita kayak menyiksa dia," pungkasnya sembari terisak.(Spt/Feb)
Menurut Deuis, kejanggalan mulai terlihat ketika Ilham meminum obat dari Rumah Sakit. Pasalnya, beberapa lama usai menelan obat itu, Ilham merasa seperti orang tersetrum.
"Dia makan obat dari rumah sakit bukannya tambah baik malah kayak kesetrum badannya," ucap Ibunda Ilham, Deuis Juariyah, saat ditemui di kediamannya di Jalan katelia Raya, Pondek Gede, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7 Juli 2013).
Awalnya sang bunda menganggap hal itu merupakan reaksi dari obat yang di minum sang anak, namun setelah beberapa minggu, kondisi Ilham tak juga kunjung membaik.
"Mungkin saya pikir proses obat, tapi biasanya dua atau tiga minggu dah baik ya, ini malah biasa aja. Terasa badan kayak remek, tangannya susah digerakin," tambah sang bunda.
Karna melihat kondisi kesehatan anaknya semakin menurun, lantas Deuis sang Ibu meminta anaknya untuk berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
"Saya stop minum obat dari dokter. Kita enggak mau menuduh apakah malapraktik atau bukan, kadang tangan enggak bisa di gerakin. Enggak tahu enggak cocok apa alergi, kalau alergi tapi engga gatel," jelasnya.
Akhirnya keluarga memutuskan untuk memberikan obat tradisional. alhasil, dia pun mulai kembali sehat dan mau makan lagi. "kita kasih obat tradisional lumayanlah, dia sehat, dia mau makan, cuma melihat keganjalan seperti ini kita kayak menyiksa dia," pungkasnya sembari terisak.(Spt/Feb)