Tarzan Srimulat Main Wayang Bareng Dosen Trisakti

Dalam acara tersebut juga dihadiri juga oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dan Konsuler Kedutaan Spanyol Rodrifo De La Vina Muhlack.

oleh Aditia Saputra diperbarui 29 Jan 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2014, 07:00 WIB
tarzan-140128c.jpg
Dalam rangka menyambut Civitas Akademika Universitas Trisakti ke-48, Tarsan Srimulat dan kawan-kawan beradu akting dengan para dosen Trisakti di Gedung Pawayangan Theater Kautaman Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (26/1/2014) kemarin

Dalam acara tersebut juga dihadiri juga oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Konsuler Kedutaan Spanyol Rodrifo De La Vina Muhlack, dan Walikota Jakarta Barat H Fatahillah ini, selain didukung oleh para seniman budaya seni tari dan tokoh masyarakat, para civitas akademika Universitas Trisakti tampak fasih memerankan lakonnya dalam pagelaran yang dipadukan dengan seni tari tradisional khas wayang orang ini.

Seperti Wakil Rektor III Komang Suka’arsana yang berperan sebagai Prabu Sabrang Gunungpuro, Wakil Rektor IV Asri Nugrahanti yang berperan sebagai Ibunda, dan sejumlah Dekan, Wakil Dekan, Dosen, serta mahasiswa juga terlibat dalam pagelaran tersebut, selain itu tokoh masyarakat seperti Mayjen Purn. Hendardji Soepanji pun turut berperan sebagai lakon.

Wakil Rektor II Universitas Trisakti, Itjang D. Gunawan mengungkapkan bahwa pagelaran ini merupakan peran serta Universitas Trisakti dalam mengembangan Seni Budaya, yang merupakan warisan budaya bangsa dan perlu dijaga kelestariannya,

“Kami mencoba untuk menggelar sebuah pertunjukan Sendratari yang mengangkat budaya asli Indonesia, Sendratari ini didasari oleh cerita  sejarah, yang berkaitan dengan misi utama Universitas Trisakti, yaitu Pendidikan,” Ungkap Itjang dalam Pagelaran yang berjudul “Trikrama Pawiyatan Agung” ini.

Seni Tari Drama yang terinspirasi dari tokoh nasional itu berhasil dikemas menjadi sebuah pertunjukan kolosal yang atraktif dan menarik, tidak seperti sedang menceritakan sebuah sejarah semata, tetapi mempertontonkan keindahan tari berikut ontowacono atau seni berbicara yang mudah dipahami dengan memanifestasikan kejadian dan tempat maupun nama-nama terkait, yang sedikit dibedakan dengan aslinya.

Sementara itu Gusti Kanjeng Ratu Hemas dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi Universitas Trisakti yang telah menggelar pementasan tersebut.

"Dimana sebuah institusi pendidikan yang memiliki visi menjadi universitas berstandar internasional, namun tetap mengekedepankan kearifan lokal, Pementasan ini bukti bahwa Usakti menyadari pentingnya seni budaya dan pelestarian warisan budaya bangsa,” pungkasnya.(Adt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya