Liputan6.com, Surabaya - Aplikasi Transportasiku yang telah diluncurkan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya di Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 pada 31 Mei 2019 mulai banyak diunduh oleh warga Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan aplikasi Transportasiku ini terinspirasi dari Singapura yang sebelumnya telah mengembangkan satu aplikasi untuk memberikan pelayanan dalam bidang transportasi dan arus lalu lintas di negaranya.
Sebenarnya Dishub Surabaya sudah banyak mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang transportasi seperti halnya Gobis untuk Suroboyo Bus, Go Parkir untuk mengetahui slot parkir dan data-data parkir, e-Dishub dan berbagai aplikasi lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Berbagai aplikasi ini mungkin terlalu banyak ya, maka kita kembangkan Transportasiku ini untuk semua. Satu aplikasi untuk semua. Baik untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum serta arus lalu lintas di Kota Surabaya," ujarnya, dikutip Antara.
Menurutnya, melalui aplikasi ini maka masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang Suroboyo Bus terdekat, halte, slot lokasi parkir, jalur sepeda dan dapat melihat langsung streaming CCTV yang menampilkan kondisi terkini arus lalu lintas di suatu jalan tertentu.
Oleh karena itu, ia memastikan bahwa aplikasi ini memang memuat semua aplikasi yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh Dishub Surabaya.
Irvan menjelaskan platform ini memang masih percobaan dan akan terus dikembangkan dan disempurnakan ke depannya. Namun begitu, ia mengakui bahwa sejak diluncurkan hingga saat ini tanggapan masyarakat sangat positif dan banyak yang mengapresiasi, sehingga hal itu menjadi cambuk bagi Dishub untuk terus mengembangkan aplikasi ini.
Ia juga memastikan bahwa dalam satu atau dua bulan ke depan, pihaknya akan mengembangkan notifikasi atau semacam peringatan ketika ada jalan yang ditutup, jalan macet, dan ada kegiatan yang menutup jalan atau menghambat jalan.
Dengan adanya aplikasi ini maka kondisi itu akan bisa terinformasikan di ponsel masyarakat, sehingga apabila sudah mengetahui ada kemacetan, maka masyarakat bisa mengambil jalur lain untuk bepergian ke tujuan mereka masing-masing.
"Ini yang paling penting, karena masyarakat Surabaya butuh informasi itu tentang kawasan-kawasan atau jalur yang macet," kata dia.
Â
Papan Info Digital
Selama ini Dishub Surabaya sudah menerapkan papan informasi digital atau Variable Message Sign (VMS) di beberapa traffic light di Surabaya, di antaranya ada di Jalan Ahmad Yani Frontage, traffic light Kebun Binatang Surabaya dan juga traffic Alfalah.
Namun, penggunaan papan informasi digital itu biayanya sangat mahal karena pembangunan fisiknya dan listriknya.
"Nah, karena kami yakin masyarakat Surabaya sudah banyak yang pegang gadget, maka kami ubah menjadi platform aplikasi ini. Masyarakat Surabaya ini sudah menjadi masyarakat digital, sehingga kami optimistis dengan satu smartphone, maka kebutuhan semua dalam bidang transportasi bisa dipenuhi," terangnya.
Meskipun sudah ada aplikasi yang sangat lengkap ini, Irvan juga mengakui tidak akan menutup berbagai aplikasi yang sudah ada sebelumnya. Bahkan, ia mengaku akan terus mengembangkan keduanya supaya bisa memberikan kemudahan kepada masyarakat.
"Jadi, dua-duanya tetap jalan, aplikasi Gobis jalan dan aplikasi transportasiku terus jalan juga, soalnya kalau yang spesifik-spesifik itu banyak tambahan fitur spesifiknya sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Advertisement