Risma Pulangkan Santoso TKI Ilegal Asal Surabaya

Pemkot Surabaya memulangkan Santoso, warga Surabaya, yang menjadi TKI ilegal di Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2019, 14:33 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 14:33 WIB
(Foto: Instagram @dispendiksby)
Santoso pulang bersama lima TKI dari beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim) pada Kamis, 22 Agustus 2019. (Foto:Instagram @dispendiksby)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru untuk memulangkan salah seorang warga Kapas Madya, Surabaya, Jawa Timur, Santoso yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.

Santoso bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia selama lima tahun. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, koordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, untuk pemulangan Santoso sudah dilakukan sejak Juni 2019.

"Saat itu ibu wali kota mengirim surat langsung kepada KJRI Johor Bahru untuk memulangkan Pak Santoso yang bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia," ujar dia, seperti melansir Antara Jumat (23/8/2019).

Ikhsan menuturkan, Santoso pulang bersama lima TKI dari beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim) pada Kamis, 22 Agustus 2019. Para TKI diantar oleh Satuan Tugas KJRI Johor Bahru, Malaysia. "Rencananya, Pak Santoso akan dipekerjakan sebagai tenaga kontrak di lingkungan Pemkot Surabaya," ujar dia.

Santoso diketahui merupakan ayah dari Salsa Mega Fatika, mahasiswi penerima program beasiswa pendidikan tinggi negeri (PTN) generasi emasi (Genmas) dari Pemerintah Kota Surabaya. Saat dilakukan "outreach" atau pendekatan konseling terhadap Salsa, ibunya bekerja di percetakan. Sedangkan ayahnya bekerja sebagai TKI.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Mengetahui hasil laporan "outreach" dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun meminta untuk memulangkan Santoso ke Surabaya dan akan dipekerjakan di Surabaya.

Santoso mengatakan, pilihannya menjadi TKI karena terdesak kebutuhan ekonomi. Sekitar 2014, ia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat bekerja di pabrik, kemudian memilih kerja bangunan, tapi belum cukup memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Akhirnya telepon saudara saya yang bisa membantu jadi TKI," ujar dia.

Sementara itu, Salsa mengapresiasi kepada Pemkot Surabaya, khususnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena sudah memulangkan ayahnya dari Malaysia yang bekerja sebagai TKI ilegal.

"Terima kasih atas bantuannya semua," kata Salsa yang merupakan mahasiswa Prodi Keperawatan Poltekkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya