Munali Patah, Ikon Tokoh Seniman dan Budayawan asal Sidoarjo

Dekesda Sidoarjo bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar Munali Patah Award 2019.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Sep 2019, 16:31 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 16:31 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar acara Munali Patah Award 2019. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Sidoarjo - Munali Patah, nama seorang seniman legendaris yang berasal dari Kabupaten Sidoarjo, Munali tinggal di Desa Banjar Kemantren Buduran. Pada 1980-an sepak terjang Munali Patah di dunia kesenian dan kebudayaan sudah diakui hingga kancah internasional.

"Salah satu karya Munali Patah yang hingga kini tetap dilestarikan adalah Tarian Remo," tutur Ketua Dewan Kesenian Daerah (Dekesda) Sidoarjo, Ali Aspandi, Kamis (19/9/209). 

Munali Patah wafat pada 2004. Sebagai bentuk penghargaan kepada sosok Munali Patah atas jasa-jasanya dalam membangkitkan seni dan budaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Dekesda Sidoarjo bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar Munali Patah Award 2019. Penghargaan kali ini mengambil tema "Merawat Seni Sebagai Identitas dan Kedaulatan Budaya".

Ali menuturkan, sosok Munali Patah sangat layak dijadikan ikon tokoh seni dan budaya Sidoarjo. Tujuan Dekesda Sidoarjo menyelenggarakan Munali Patah Award 2019, bentuk apresiasi sekaligus menyampaikan kepada generasi muda, Sidoarjo juga punya tokoh seni dan budaya yang diakui karyanya hingga tingkat internasional, yakni Tarian Remo.

"Munali Patah Award diadakan setiap dua tahun sekali, sebagai ajang penghargaan kepada  seniman dan budayawan Sidoarjo," ujar Ali. 

Dalam ajang Munali Patah Award 2019 ini, Dekesda bekerjasama dengan Pemkab Sidoarjo memberikan penghargaan kepada para seniman dan budayawan atas perannya selama ini dalam menumbuh kembangkan seni dan budaya. 

Ada tujuh kategori penghargaan yang diberikan, di antaranya kategori pejuang seni dan budaya diberikan kepada S. Karno dari Wunut, kategori tokoh diberikan kepada pelawak Cak Tawar,.

Kategori pelestari diberikan kepada Kristina Edi, kategori pelopor diberikan kepada Khomsatun Kampoeng Batik-Jetis, kategori pencipta diberikan kepada Santoso Setyono-Gedangan, kategori muda berprestasi diberikan kepada Kahfili Delta Cielo. Untuk kategori yang terakhir Sang Purna diberikan kepada (alm). Ki Suwito (Dalang) –Porong.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dukungan Pemkab Sidoarjo

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar acara Munali Patah Award 2019. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Penghargaan Munali Patah Award 2019 diserahkan oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah didampingi Ketua Dekesda Sidoarjo, Ketua DPRD Sidoarjo Usman, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol. Inf. Muhammad Iswan Nuri dan Sekda Ahmad Zaini. Rabu 18 September, di Hal Mal Pelayanan Publik Kabupaten Sidoarjo, Jl, Raya Lingkar Timur.

Saiful Ilah berharap, ajang penghargaan ini merupakan bentuk kepedulian pemkab Sidoarjo mendukung perkembangan seni dan budaya. Peran pemerintah sebagai jembatan atau fasilitator bagi para seniman dan budayawan dalam mengekspos karya-karyanya.

Dekesda adalah organisasi yang menjadi naungan bagi para seniman dan budayawan, diharapkan terus merawat dan melestarikan kesenian dan kebudayaan penduduk asli Sidoarjo.

"Perkembangan  seni dan budaya di Sidoarjo cukup baik, menunjukkan perkembangan yang positif. Menumbuh kembangkan seni dan budaya menjadi tanggung bersama, baik pemerintah daerah, para pelaku seni dan juga masyarakat," kata Saiful Ilah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya