Serangan Balik Pemkab Madiun untuk Hama Tikus

Hama tikus menyerang 100 hektare lahan padi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 22:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 22:30 WIB
100130terk4_hama-tikus.jpg
ilustrasi hama tikus

Liputan6.com, Surabaya Hama tikus menyerang 100 hektare lahan padi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Petani pun menjadi resah karena terancam gagal panen dan merugi.

Lahan padi yang diserang hama tikus berada di Pilangkenceng, Wonoasri, dan Balerejo. Luas lahan yang terdampak berbeda-beda. Di Pilangkenceng, hama tikus menyerang 54 hektare lahan padi, Balerejo 30 hektare, dan Wonoasri, 16 hektare.

“Kebanyakan yang diserang itu tanaman padi yang baru tanam, sekitar umur 10 sampai 15 hari setelah masa tanam," ujar Sumanto, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (17/1/2020).

Untuk mengatasi hal itu, ia sudah menyiapkan sejumlah langkah pengendalian dan pemberantasan hama tikus, seperti pengadaan 400 unit emposan tikus dan pembagian racun tikus kepada petani.

Ia juga akan melakukan "gropyokan" (kejar dan bunuh) tikus secara serentak supaya lebih efektif. Jika dilakukan sendiri-sendiri, tikus masih bisa memiliki ruang untuk kabur ke areal yang kosong.

Sumanto juga mengarahkan petani untuk menanam tanaman yang tidak disukai tikus, misal bawang merah, tembakau, ataupun cabai saat kemarau, sehingga tingkat perkembangbiakan tikus dapat ditekan dan dibasmi.

Tikus akan cepat berkembang biak dan menjadi hama bagi petani jika makanannya melimpah. Sepasang tikus bisa berkembang biak menjadi 2.300 ekor dalam satu tahun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya