6 Hal Jadi Sorotan di Surabaya dan Sekitarnya Sepanjang Januari 2020

Berikut sejumlah rangkuman berita yang menjadi sorotan di Surabaya dan sekitarnya pada Januari 2020.

oleh Dian KurniawanAgustina Melani diperbarui 01 Feb 2020, 19:29 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 19:29 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Tim ITS Tim bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya kunjungi lahan berasap di kawasan Stasiun Lokomotif Dipo Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah peristiwa dan kejadian menyita perhatian pada awal 2020 terutama di Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Peristiwa tersebut mulai dari banjir, kondisi alam, kasus dugaan investasi bodong MeMiles dan sebagainya.

Mengawali 2020, berita mengenai tanah yang mengeluarkan api dan asap di lahan lapangan di dekat Stasiun Dipo Lokomotif Sidotopo, Surabaya menyita perhatian pembaca di Surabaya. Adapun penemuan api dan asap di lahan dekat Stasiun Dipo Lokomotif Sidotopo tersebut oleh petugas keamanan PT KAI yang sedang berpatroli.

Dari berita kriminal, Kepolisian Daerah Jawa  Timur (Jatim) mengungkap kasus dugaan investasi bodong MeMiles. Investasi lewat aplikasi MeMiles yang dijalankan oleh PT Kam and Kami ini berjalan delapan bulan dan memiliki sekitar 264 ribu member.

Pada Jumat 3 Januari 2020, Polda Jatim menangkap dua tersangka KTM (47) dan FS (52). Tersangka itu terlibat dalam kasus investasi ilegal. Polisi juga menyatakan kalau tersangka pernah terlibat kasus sama pada 2015 di Polda Metro Jaya.

Tak hanya itu, sejumlah tarif tol alami penyesuaian di ruas tol di Surabaya dan sekitarnya juga mencuri perhatian pembaca pada Januari 2020. Ingin tahu peristiwa, kejadian dan hal lainnya yang menyedot perhatian pembaca di Surabaya pada awal 2020? Berikut rangkumannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Fenomena Tanah Berasap di Stasiun Dipo Sidotopo

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Petugas keamanan PT KAI yang sedang patroli melaporkan tanah yang keluarkan api dan asap di lahan lapangan dekat Stasiun Dipo Lokomotif Sidotopo, Surabaya. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Fenomena tanah berasap ini sebelumnya ditemukan di lahan lapangan di dekat Stasiun Dipo Lokomotif Sidotopo Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Januari 2020. Saat itu petugas keamanan PT KAI berpatroli dan menemukan tanah berasap tersebut.

PT KAI pun langsung mengamankan lokasi dengan tali pembatas dan dijaga sehingga tidak ada orang yang melintas. Lokasi penemuan tanah berasap itu pun jauh dari keramaian dan jalur kereta api sehingga tidak menganggu perjalanan kereta api. Pemerintah Kota Surabaya bersama ITS pun menyelidiki fenomena tersebut.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya, di sekitar lokasi tanah yang mengeluarkan asap dengan hasil suhu rata-rata tanah di lokasi tersebut berkisar antara 35-36 derajat celcius.Lokasi lahan itu juga merupakan depo kereta api dan jauh dari permukiman atau perkampungan dan aktivitas warga setempat. Hingga kini belum ada laporan warga terdampak kesehatannya akibat tanah panas dan berasap di lokasi tersebut.

Petugas KAI menyatakan kalau lokasi itu merupakan bekas pembuangan batu bara untuk bahan bakar kereta api dari zaman Belanda. "Berdasarkan pemeriksaan kandungan udara, untuk saat ini lokasi setempat aman bagi warga setempat maupun petugas PT KAI," tutur Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christianto.

Pimpinan Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, Amien Widodo menduga ada beberapa kemungkinan penyebab fenomena tanah berasap. Pertama, keberadaan sisa batu bara yang dibuang di area  Dipo Sidotopo. “Batu bara ini berasal dari bahan bakar kereta api zaman dahulu yang tersisa dan menumpuk sehingga keluar asap,” ujar dia.

Kedua, kemarau panjang. Kemarau panjang semakin membuat tumpukan batu bara membara dan mengeluarkan asap. Ketiga, ada sampah dari beberapa tahun lalu yang sengaja dibuang ke area tersebut. Sampah ini kemudian memicu terbentuknya biomassa dan sebabkan tanah tersebut berasap.

Kasus Investasi MeMiles

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur membongkar kasus investasi bodong MeMiles. Pada kasus ini, polisi telah menetapkan lima tersangka antara lain Direktur PT Kam and Kam berinisial KT, manajer S, motivator ML, kepala tim IT MeMiles berinisial PH, dan orang kepercayaan direktur PT Kam and Kam berinisial SW yang bertugas membagi reward kepada para member.

Selain itu, polisi juga telah memeriksa sejumlah selebritas sebagai saksi antara lain Eka Deli, Marcello Tahitoe, Pinkan Mambo, Tata Janeeta, Regina Idol dan desainer Adjie Notonegoro. Polisi juga memeriksa sebagai saksi cucu presiden ke-2 RI Ari Sigit dan istrinya Rika Callebaut.

Dari kasus MeMiles, polisi sita barang bukti uang tunai dari tersangka sebesar Rp 136 miliar, 24 mobil, dua sepeda motor, dan puluhan barang elektronik dan beberapa aset berharga lainnya. Adapun PT Kam and Kam baru berjalan delapan bulan ini mendapatkan dana sekitar Rp 761 miliar.

Selain itu, Komisi III DPR juga memantau kasus MeMiles. Anggota Komisi III DR RI, Arteria Dahlan, mendatangi Mapolda Jatim pada Selasa, 28 Januari 2020. Kedatangan tersebut juga untuk mengklarifikasi mengenai kasus dugaan investasi bodong MeMiles.

Ia menuturkan, hal tersebut terkait konstruksi hukum dan aplikasi MeMiles. "Apakah ini bagian dari upaya menghimpun dana masyarakat, kemudian terkait apakah upaya-upaya reward itu menjadi bagian utama, ketimbang slot iklan yang diharapkan dari basis bisnisnya itu sendiri," tutur dia di Mapolda Jatim.

Surabaya Banjir

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Banjir terjadi di sejumlah wilayah di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat, 31 Januari 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Banjir kembali terjang Surabaya pada akhir Januari 2020. Hujan yang mengguyur Surabaya, Jawa Timur pada Jumat sore hingga malam hari, 31 Januari 2020 menimbulkan banjir di sejumlah wilayah.

Dihimpun dari berbagai sumber, genangan air setinggi kurang lebih 40 centimeter terlihat di sepanjang Frontage A Yani sisi utara setelah bundaran Waru hingga flyover Wonokromo. Banjir juga menggenangi bagian Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Surabaya.

Banjir juga terjadi di wilayah Ketintang atau sisi selatan Royal Plaza. Kemacetan yang dari Frontage menuju ke Ketintang tak terelakkan lagi.

Banjir juga melanda perkampungan di Kawasan Wonocolo di Surabaya, mencapai ketinggian 60 sentimeter. Bahkan, ada beberapa rumah warga yang permukaan lantai rumahnya tak terlalu tinggi dari jalan kampung turut terendam.

"Di Bukit Mas, tepatnya di jalan depan rumah saya juga banjir," kata warga Bukit Mas, Pertiwi Ayu Khrisna, Jumat pekan ini, seperti mengutip Antara.

Informasi yang dihimpun Antara, wilayah yang terendam banjir di Kota Pahlawan di antaranya Bukit Mas, Ketintang, Dukuh Kupang, Jalan Ahmad Yani atau depan Graha Pena, Kertajaya, kawasan Kodam V Brawijaya dan lainnya.

Sebelum banjir terjadi pada 31 Januari 2020, kota pahlawan ini juga diterjang banjir hingga menjadi sorotan di media sosial dan menjadi trending topic di twitter dengan hastag Surabaya Banjir. Meski demikian, banjir yang terjadi pada Rabu sore 15 Januari 2020 juga cepat surut dalam waktu sekitar 2-3 jam.

Hujan deras di Surabaya tersebut mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi. Diperkirakan ada 32 titik lokasi banjir dengan ketinggian bervariasi kurang lebih 10 cm-80 cm. Salah satu jalan yang sempat jadi sorotan yaitu di Jalan Mayjen Sungkono. Mengutip Antara, banjir juga terjadi di sejumlah kawasan seperti Kendangsari, Ketintang, Bogowonto dan lainnya.

Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christanto menuturkan, hujan deras yang melanda Surabaya pada Rabu sore 15 Januari 2020 termasuk kategori deras. Hujan mulai pukul 15.50-17.10 WIB dengan curah hujan 100 mm per detik per hari. Hal tersebut juga menyebabkan banjir di Surabaya.

Selain itu,  sampah yang dibuang warga sembarangan masih mewarnai penghambat pelaluan air di Jalan Mojopahit dan beberapa lokasi lainnya. "Kalau di vida petugas dari pengelola terlambat membuka pintu air di sisi timur,” ujar Eddy saat dihubungi Liputan6.com.

Bupati Sidoarjo Terkena OTT KPK

Bupati Sidoarjo Kembali Diperiksa KPK di Kasus Suap Infrastruktur
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/1/2020). Saiful Ilah diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan menerima suap proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah terjaring OTT KPK pada Selasa malam 7 Januari 2020. Pada Selasa malam itu juga turut diamankan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sidoarjo Arie Suryono, dua ajudan bupati, seorang kontraktor sebuah proyek yang melibatkan Pemkab Sidoarjo, dan dua orang perempuan.

KPK pun menetapkan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sebagai tersangka kasus pengadaan beberapa proyek di Dinas PU dan BMSDA Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Politikus tersebut dijerat bersama lima orang. Lima orang itu antara lain Kadis PU dan BMSD Sidoarjo Sunarti Setyaningsih, PPK Dinas PU dan BMSD Sidoarjo Judi Tetrahastoto, Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Sanadjihitu Sangadji, serta Ibnu Ghopur, dan Totok Sumedi, pihak swasta.

Pada Jumat 10 Januari 2020, KPK memeriksa Saiful Ilah terkait kasus suap terkait pengadaan proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hal itu menjadi pemeriksaan pertama usai ditetapkan sebagai tersangka.

Penyesuaian Tarif Tol

Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)

PT Jasamarga Surabaya Mojokerto menyesuaikan tarif ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto mulai Jumat 3 Januari 2020.

Penyesuaian tarif di ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto ini beragam. Tarif di ruas tol tersebut untuk golongan kendaraan III, IV, dan V turun.

"Beragam, jadi tidak naik saja, tetapi untuk golongan, 3, 4, dan 5 ada penurunan," ujar Staf Humas PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, Indah, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Jumat, 3 Januari 2020.

Adapun penyesuaian tarif tol ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 1220/KPTS/M/2019  tanggal 27 Desember 2019  tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.

Ruas Tol Surabaya-Mojokerto merupakan ruas tol yang menghubungkan Kota Surabaya-Kabupaten Mojokerto. Ruas tol ini melintasi empat wilayah yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, PT Jasamarga Pandaan Tol, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyesuaikan tarif baru ruas Tol Gempol-Pandaan tahap I (Gempol IC-Pandaan IC). Tarif baru ruas Tol Gempol-Pandaan, Jawa Timur mulai berlaku 31 Januari 2020.

"Ya, jadi per 31 Januari 2020 pukul 00.00 WIB," ujar Manager Traffic Management dan Asset Tol Gempol-Pandaan Sumantri saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Kamis, 30 Januari 2020.

Penyesuaian tarif tol itu berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:1250/KPTS/M/2019. Keputusan itu mempertimbangkan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.

Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol, Agung Widodo menuturkan, terdapat penurunan tarif untuk kendaraan golongan III, IV, dan V untuk angkutan logistik. Tarif tol golongan III dan IV dengan rata-rata turun sebesar 11 persen dan golongan V turun 24 persen.

Rinciaannya untuk pengendara dari Gerbang Tol (GT) Gempol IC dengan tujuan Gempol JC Golongan I dikenakan Rp 3.000, Golongan II Rp 5.000, Golongan III Rp 5.000, Golongan IV Rp 6.000, dan Golongan V Rp 6.000.

Sementara untuk pengendara asal GT Gempol JC dengan tujuan Pandaan IC Golongan I Rp 8.500, Golongan II Rp 14.000, Golongan III Rp 14.000, Golongan IV Rp 17.500, Golongan V Rp 17.500.

Kemudian, pengendara asal GT Gempol IC dengan tujuan Pandaan IC Golongan I Rp 11.000, Golongan II Rp 18.500, Golongan III Rp 18.500, Golongan IV Rp23.500, dan Golongan V Rp 23.500.

Menanti Evakuasi Mahasiswa Unesa di Wuhan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof.Dr. Nurhasan (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Wuhan, salah satu kota di China menjadi sorotan dunia pada awal 2020. Bagaimana tidak, kota ini dianggap sebagai pusat wabah virus corona. Pemerintah China pun mengambil langkah dengan lockdown kota tersebut. Hal itu berdampak terhadap aktivitas masyarakat termasuk mahasiswa Indonesia yang kuliah di kota tersebut.

Adapun sekitar 243 Warga Negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei, China. Dari jumlah itu, 93 di antaranya berada di Wuhan termasuk 10 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pemerintah Indonesia pun memutuskan untuk mengevakuasi WNI di wilayah tersebut.

Rektor Unesa Prof.Dr. Nurhasan mengaku lega mendengar kabar tersebut. Pihaknya terus berupaya komunikasi dengan para mahasiswa di Wuhan dan juga orangtua. Tim KBRI juga sudah tiba di dormitory atau asrama untuk memberikan briefing tentang skenario evakuasi. "Rencananya pukul 01.30 waktu Wuhan, para mahasiswa di Wuhan akan berangkat di titik kumpul bandara Wuhan. Mahasiswa diminta secepatnya melakukan packing dan persiapan-persiapan sesuai prosedur medis," tutur Nurhasan, Jumat, 31 Januari 2020.

Sementara itu, salah satu mahasiswa Unesa di Wuhan, Aprilia Mahardini meminta doa dari seluruh masyarakat agar proses evakuasi dan kepulangan mereka ke tanah air berjalan lancar. "Mohon doanya supaya selamat sampai ke Indonesia," kata dia. 

 

(Shafa Tasha Fadillah-Mahasiswa PNJ)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya