Cerita Petugas Saat Bawa Jenazah Pasien Corona COVID-19 di Jatim

Petugas pengantar jenazah pasien Corona COVID-19 dari RSU dr Soetomo Surabaya, Putra berpesan kepada warga Jatim yang masih bisa berkumpul keluarga, bersyukurlah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Apr 2020, 09:11 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 09:05 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (17/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar video conference dengan sejumlah petugas pengantar jenazah pasien Corona COVID-19 di Jatim. Salah satunya dengan Putra, dari RSU dr Soetomo Surabaya. 

Putra menceritakan, dirinya pertama kali mendapatkan tugas dari tempat kerjanya mengantarkan dan memakamkan jenazah positif Corona COVID-19 di kawasan Putat Jaya pada Maret 2020. 

"Kami deg-degan karena pertama kali. Di ambulans cuma berdua mengantarkan di Putat Jaya. Yang kami hadapi waktu itu banyak warga yang berkumpul," tuturnya, Jumat malam, 17 April 2020.

"Tapi kami sudah komunikasi dengan warga di sana untuk mengosongkan area supaya pemakaman berjalan lancar. Kami sudah pakai APD juga. Orang di dekat pemakaman banyak, tapi mereka bisa menerima," ia menambahkan.

 

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Video conference di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat, 17 April 2020 (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Ia juga mengaku merasa was-was, tetapi dengan memakai APD lengkap secara baik dan benar. Ini agar situasi yang ada di lokasi pemakaman bisa merasa tenang. 

"Pesan kami semua untuk masyarakat Jatim, yang masih bisa berkumpul dengan keluarga bersyukurlah, karena di rumah sakit jarang sekali bertemu. Sadar kesehatan diri, cuci tangan dan kalau bisa jangan keluar rumah," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan Kasus Corona COVID-19 di Jatim hingga 17 April 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (17/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, dinamika penyebaran kasus Corona COVID-19 ada penambahan delapan orang di Jawa Timur (Jatim). Data kemarin jumlah pasien 514 dan terbaru menjadi 522 orang.

Delapan pasien positif Corona COVID-19 itu berasal dari Kota Surabaya empat orang, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Malang, Bangkalan, Sidoarjo, dan Lamongan.

"Dari 522 orang yang positif ada sebanyak 378 orang yang masih dirawat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, 17 April 2020.

Sementara untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim ada 1.826 orang, dan 1.014 orang di antaranya masih dalam pemantauan.Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 15.942 orang, dan yang masih dipantau ada 7.278 orang.

Merujuk pada terus meningkatnya kasus Corona Covid-19 di Jatim, Khofifah memohon kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, terkecuali ada urusan sangat penting seperti kebutuhan logistik, kesehatan, prekonomian atau perdagangan.

"Kalau kita mencegah diri kita, sama halnya mencegah diri kita dari penyebaran orang lain. Maka itu di rumah saja, dan keluar rumah hanya seperlunya, dan wajib pakai masker. Jika keperluannya sudah selesai, segeralah pulang," pungkas Khofifah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya