Update Corona COVID-19 pada 14 Mei 2020 di Jatim: Pasien Positif Tembus 1.858 Orang

Penambahan kasus positif Corona COVID-19 di Jawa Timur sebanyak 93 kasus pada 14 Mei 2020, terbanyak masih dari Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2020, 21:14 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 21:13 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Kamis (14/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kasus positif Corona COVID-19 bertambah 93 pasien di Jawa Timur (Jatim), Kamis (14/5/2020). Total keseluruhan kasus di Jatim menjadi 1.858, tapi yang masih dalam perawatan 1.384 setara 74,49 persen.

"Data per sore hari ini per tanggal 14 Mei 2020, ada penambahan kasus baru yaitu 93 pasien positif," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Penambahan kasus positif Corona COVID-19 terbanyak masih berada di Surabaya. Yakni ada sejumlah 51 kasus baru. Kemudian delapan kasus di Sidoarjo, lima di Gresik dan Bojonegoro serta empat di Kota Kediri. 

"Selanjutnya, Jombang dan Kabupaten Malang masing-masing dua kasus. Serta Sumenep, Kota Batu, Kota Mojokerto, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Blitar satu pasien," ucap Khofifah. 

Adapun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 yang masih diawasi 2.037 dari total 4.509 orang. Yang sudah selesai diawasi 2.037 orang dan yang meninggal dunia saat berstatus PDP 435 orang. 

"Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau 4.236 dari total 21.910 orang. Berdasarkan data, yang selesai dipantau 17.595 orang, yang meninggal pada saat ODP ada 79 orang," ujar Khofifah. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

PSBB Malang Raya Mulai Berlaku 17 Mei 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perpanjangan PSBB Surabaya Raya (9/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, penerapan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk kawasan Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu (Malang Raya) akan resmi berlaku mulai Minggu 17 Mei 2020. PSBB Malang Raya selama 14 hari hingga 30 Mei 2020. 

Pada Kamis, (14/5/2020), dimulai proses sosialisasi secara masif kepada seluruh warga Malang Raya sekaligus penyiapan teknis penerapan PSBB. 

Hal tersebut menjadi hasil keputusan strategis usai rakor persiapan PSBB bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran dan juga Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, serta Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto yang digelar di Gedung Bakorwil Malang, Rabu sore, 13 Mei 2020.

Dalam rakor tersebut hadir pula Forkopimda Malang Raya seperti Bupati Malang Sanusi, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko serta Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. 

"Kami datang ke sini untuk mengecek persiapan pelaskanaan PSBB di Malang Raya. Kita pastikan bahwa  Peraturan Bupati Malang, Peraturan Wali Kota Malang, Peraturan Wali Kota Batu yang menjadi landasan penerapan PSBB akan final malam ini," tegas Khofifah saat memberikan keterangan pers usai rakor. 

"Hari ini  sosialisasi terkait PSBB dan akan berjalan selama tiga hari. Di hari keempat tepatnya hari Minggu 17 Mei 2020, secara efektif PSBB akan mulai diberlakukan," Khofifah menambahkan. 

Setelah tiga hari masa sosialisasi, PSBB akan resmi diberlakukan. PSBB akan diterapkan dengan tahapan imbauan dan teguran di tiga hari pertama, dan dilanjutkan di hari keempat hingga hari ke 14 dengan tahapan teguran dan penindakan. 

Sistem ini adalah tahapan yang sama sebagaimana dilakukan dalam pelaksanaan PSBB di kawasan Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan juga di Kabupaten Gresik. 

Khofifah menyampaikan, skema pelaksanaan PSBB di Malang Raya sudah dipresentasikan kepada dirinya dan jajaran Forkopimda. Menurut dia, skema yang ada di Malang Raya ini sudah cukup baik dan bisa dijadikan role model. 

"Seperti adanya Kampung Tangguh. Ini akan menjadi prototipe dan role model. Bahwa masyarakat hingga lini bawah turut berpartisipasi dalam menyukseskan pencegahan penyebaran covid-19 juga pasar ganjil genap," kata gubernur pertama Jawa Timur ini. 

Khofifah juga menegaskan, kesiapan layanan kuratif di Malang Raya dalam menyambut pelaksanaan PSBB Malang Raya juga dalam kondisi yang siap. Bukan hanya terkait kondisi bed layanan rumah sakit, melainkan juga kesiapan layanan laboratorium untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR).  

"Saat ini ada tiga laboratorium untuk tes PCR di Malang Raya. Yaitu di RS Saiful Anwar, RS Universitas Brawijaya Malang, dan juga RS Umum Lavalette Malang," tegas Khofifah. 

Khofifah menuturkan, saat ini optimasi layanan PCR tes di tiga laboratorium tersebut tengah dilakukan. Termasuk langkahnya adalah mendatangkan tambahan mesin PCR baru. 

"Mesin PCR baru sudah disampaikan ke para  pengelola lab yang kami kumpulkan beberapa hari yang lalu. Diharapkan ini akan menjadi langkah optimasi layanan tes covid-19 di kawasan Malang Raya," kata Khofifah. 

Percepatan tes, percepatan tracing dan juga percepatan isolasi dan treatment akan menjadikan para pasien dan juga masyarakat yang terinfeksi COVID-19 bisa lebih cepat disembuhkan. 

"Kami optimistis bahwa dengan kesiapan yang ada, pelaksanaan PSBB Malang Raya akan secara signifikan menekan penyebaran covid-19 di Malang Raya dan Jawa Timur," ujar Khofifah. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya