Dinkes Sidoarjo: Ada Dua Klaster Penyebaran COVID-19 di Waru

Dinas Kesehatan Sidoarjo menyebutkan ada dua klaster penyebaran Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 05:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyebutkan ada dua klaster persebaran virus corona atau COVID-19 di wilayah Kecamatan Waru, Sidoarjo, yakni di Desa Pepelegi dan Desa Waru.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, untuk klaster Desa Pepelegi adalah aktivitas membuka peti mati jenazah COVID-19, sementara di klaster Desa Waru adalah adanya seorang warga yang meninggal dunia usai mengikuti tahlilan, kemudian istri dan anaknya dinyatakan positif COVID-19, Senin, 18 Mei 2020.

"Jadi. beda kasusnya itu. Jalan S. Parman sendiri dan yang Pepelegi itu sendiri," ucapnya, dilansir dari Antara.

Menurut dia, untuk klaster Desa Pepelegi saat ini tim Gugus Tugas COVID-19 Sidoarjo sedang melakukan tracing di sekitar kawasan tersebut dan membenarkan memang ada kejadian warga yang terkonfirmasi meninggal dan oleh pihak keluarga petinya dibuka.

"Sudah terkonfirmasi benar peti matinya dibuka, dishalatkan dan dimakamkan. Proses pemakamannya dilakukan oleh keluarga dan relawan yang tidak memakai baju hazmat," katanya.

Ia menjelaskan, dari kejadian buka peti jenazah itu, sedikitnya 17 orang dari pihak keluarga dan tetangga yang ikut membantu prosesi pemakaman ketika dites cepat hasilnya reaktif COVID-19. "Untuk saat ini, 17 orang tersebut sedang menunggu hasil swab," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

15 Positif di Klaster Waru

Pulih, Pasien Virus Corona Sumbangkan Plasma Darah
Staf medis mengukur tekanan darah seorang donor plasma, salah satu pasien yang telah sembuh dari coronavirus, di Pusat Darah Wuhan di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China tengah (17/2/2020). Pasien yang telah sembuh dari infeksi COVID-19 diimbau untuk menyumbangkan plasmanya. (Xinhua/Cai Yang)

Sementara itu, kata dia, untuk klaster RW 12 Desa Waru berasal saat salah seorang warga meninggal dunia setelah menghadiri sebuah acara tahlilan tetangganya, namun yang bersangkutan meninggal dengan tidak ada indikasi COVID-19.

"Justru karena itu, yang bersangkutan habis dari tahlilan meninggal itu tidak ada keluhan, tidak pernah di rumah sakit, jadi langsung dimakamkan keluarga. Tapi, setelah itu beberapa hari kemudian dari keluarganya, istri anaknya positif," kata dia.

Ia mengatakan, dari situlah klaster Desa Waru dimulai dan diketahui ada 15 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo kemudian melakukan uji cepat virus corona atau COVID-19 di klaster S.Parman RW 12 Waru, Sidoarjo, Jawa Timur menyusul tingginya persebaran virus corona di wilayah setempat.

"Pada hari ini dilakukan uji cepat COVID-19 kepada 286 orang. Hasilnya sebanyak 44 orang reaktif," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya