Mengintip Keunikan Masker dari UMKM Tenun Ikat Kediri

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tenun ikat di Kota Kediri, Jatim berinovasi dalam pembuatan masker.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2020, 18:00 WIB
[Fimela] ilustrasi masker
masker untuk menghindari virus corona | pexels.com/@cottonbro

Liputan6.com, Surabaya Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tenun ikat di Kota Kediri, Jatim berinovasi dalam pembuatan masker. Mereka membuat masker yang diberi tambahan resleting.

“Ini bisa dimanfaatkan petugas yang harus meniup peluit, misal petugas parkir,” ujar Nur Muhyar, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (14/6/2020).

Proses pembuatan masker beresleting dari bahan baku tenun ikat yang merupakan produk tenun khas dari Kota Kediri sudah dimulai. Untuk tahap awal, ada 50 unit masker beresleting yang sudah dipesan.

Menurut Nur Muhyar, Pemkot Kediri ingin agar UMKM di Kota Kediri terus bergerak, terlebih lagi di masa pandemi Corona Covid-19. Sebelumnya, Pemkot Kediri sudah memesan masker lipat yang jumlahnya ribuan kepada UMKM di Kota Kediri.

Erwin, pemilik usaha Tenun Bandoel di sentra tenun ikat Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, mengaku tertantang membuat masker beresleting. Satu lembar masker buatannya dijual seharga Rp20.000, sedangkan untuk masker beritsleting seharga Rp25.000.

Ia berharap hasil karyanya tersebut bisa dimanfaatkan dan mempermudah kerja para petugas salah satunya petugas parkir yang harus meniup peluit saat bertugas.

“Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga telah memberi tantangan kepada para perajin untuk membuat masker yang berbeda,” ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya