Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mulai mengoperasikan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) pada pekan depan. Mesin PCR ini untuk memeriksa spesimen usap apakah positif terjangkit COVID-19 atau tidak.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengecek, mesin PCR tersebut di RSUD Sidoarjo pada Sabtu, 20 Juni 2020.
"Di Sidoarjo saat ini sudah ada dua lokasi pemeriksaan COVID-19 menggunakan mesin PCR, yakni pertama ada di GOR bantuan dari BNPB dan yang kedua Sidoarjo membeli sendiri yang ditempatkan di RSUD," ujar Nur Ahmad, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu (21/6/2020).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, dengan ada dua lokasi mesin PCR akan mempercepat tes usap yang selama ini dirasakan masih lambat.
Dia menuturkan, dengan ada mesin PCR, hasil uji usap akan diketahui dalam waktu sehari. Ini adalah bentuk upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mempercepat identifikasi pasien yang sudah dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat.
"Ini bukti bahwa Pemkab Sidoarjo berupaya maksimal dalam melindungi masyarakat. Permasalahan yang ada selama ini karena menunggu hasil uji usap yang menunggu lama. Kalau hasilnya lama maka tindakan lanjutan juga lama," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
480 Orang Jalani Pemeriksaan
Selain itu, kata dia, adanya mesin PCR untuk mengetahui dengan cepat hasil terakhir pasien positif COVID-19 yang sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan.
"Termasuk pasien yang saat ini secara kondisi tubuh sehat namun mereka dinyatakan positif COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri di rumah," kata dia.
Ia mengatakan, mulai pekan ini mesin PCR yang berada di GOR sudah melakukan tes dengan total ada 480 orang yang dalam pemeriksaan.
"Mulai dari yang reaktif dari tes cepat, orang tanpa gejala (OTG) dan pasien positif yang akan dilakukan tes usap kedua kali setelah mendapatkan perawatan dan isolasi," tutur dia.
Dari data yang ada, sampai dengan Sabtu ini jumlah pasien positif COVID-19 di Sidoarjo sebanyak 1.129 orang, orang dalam pemantauan 1.280 orang dan pasien dalam pengawasan sebanyak 642 orang.
Advertisement