Ramai di Medsos Video Pendaki Padati Pos Pendakian Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu

Asisten Perhutani Lawu Marwoto membenarkan ramainya pendaki di pintu masuk jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu pada Minggu pagi, 16 Agustus 2020.

oleh Dian KurniawanAgustina Melani diperbarui 16 Agu 2020, 22:07 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2020, 22:06 WIB
Jalur Singolangu, Gerbang Pendakian Gunung Lawu
Jalur Singolangu, Gerbang Pendakian Gunung Lawu (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Warganet membagikan unggahan video ramainya jalur pendakian di kawasan Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur pada Minggu, (16/8/2020).

Salah satu video warganet yang dibagikan di twitter oleh akun @magetanbanget. Video berdurasi sekitar 15 detik tersebut menunjukkan ramainya pendaki yang akan masuk jalur pendakian Gunung Lawu.

Dalam akun tersebut juga menuliskan caption yang mau muncak ke Lawu mending ditunda dulu daftar antriannya sudah panjang sejak pagi. Unggahan video tersebut mendapatkan 1.022 komentar, di-retweet 3.683 hingga artikel ini dibuat.

Asisten Perhutani Lawu Marwoto membenarkan ramainya pendaki di pos jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cemoro Sewu pada Minggu pagi, 16 Agustus 2020.

Hal itu lantaran pendaki menyerbu loket sebelum dibuka lantaran kuatir tidak mendapatkan kuota. Pihaknya membatasi kuota 800 orang per hari. Ramainya pendaki di jalur pendakian Cemoro Sewu untuk upacara 17 Agustus.

"Tadi pagi sebelum dibuka banyak pendaki di luar yang tidur di trotoar, ketika dibuka serbu loket. Sekitar 200 orang, diingatkan protokol kesehatan, tetap pakai masker, jaga jarak,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (16/8/2020).

Marwoto menuturkan, jalan sempit dan sekitar 200 orang serbu pintu masuk sehingga terlihat kepadatan. Namun, kepadatan di pos pintu masuk Cemoro Sewu Gunung Lawu tersebut dapat diurai setelah diberikan penjelasan kepada pendaki oleh petugas.

"Kami berikan penjelasan terkait protokol kesehatan, langsung bisa dipahami, masuk antre setelah diberikan penjelasan. Kalau tidak patuh protokol kesehatan kami tak akan layani,” ujar dia.

"Tadi setelah kejadian spontanitas pendaki antre di depan pintu masuk langsung kami lakukan registrasi di dalam per rombongan,” tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ramai Pendakian untuk Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia

1.970 Bendera Merah Putih Berkibar di Lereng Gunung Lawu
Pemandangan ribuan bendera Merah Putih berkibar di perkebunan teh Kemuning, Desa Girimulyo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (25/8). 1.970 bendera Merah Putih dikibarkan masyarakat setempat menyemarakkan HUT ke-73 RI. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Marwoto menuturkan, pihaknya membatasi kuota sebanyak 800 pendaki. Akan tetapi, pihaknya memberikan toleransi menjadi 1.500.  

Marwoto menuturkan, jumlah pendaki sejak pagi hingga malam, sekitar 1.100 pendaki yang naik ke Gunung Lawu pada Minggu, 16 Agustus 2020. Ia mengatakan, ramainya jalur pendakian ke Gunung Lawu lantaran pendaki rayakan HUT ke-75 RI. "Dalam rangka 17-an," ujar dia.

“Pendakian pasti ramai. Pernah satu pintu bisa 3.000 orang," ia menambahkan.

Saat pandemi COVID-19, Marwoto menuturkan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan antara lain mengingatkan pendaki untuk memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan jaga kebersihan.

"Kami juga sediakan thermo gun untuk cek suhu tubuh sebelum masuk,” ujar dia.


Bakal Jual Tiket Online

Gunung Lawu, Ternyata Dataran Tinggi Paling Angker Se-Indonesia!
Gunung Lawu dikenal angker dan kental nuansa mistis. Ini sejumlah pantangan dan kisah bikin merinding seputar dataran tinggi itu.

Marwoto menuturkan, pihaknya membuka jalur pendakian di empat jalur yaitu Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, Candi Ceto, dan Singolangu untuk menghindari pendakian ilegal. 

"Kuota di atas sangat luas bisa tampung 10 ribu. Ada protokol kesehatan kuota terbatas jadi 2.000. Kalau hari ini 1.100,” ujar dia.

Marwoto menuturkan, pihaknya mengusulkan untuk menjual tiket secara online mengingat kejadian pada Minggu pagi dengan membeludaknya pendaki. "Kami juga ke depan memikirkan untuk membuat penjualan tiket secara online,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya