Liputan6.com, Surabaya- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi keluarga Rustam Efendi, nahkoda kapal tunda atau tug boat TB Immanuel WGSR 3 yang dilaporkan hilang sejak 31 Juli 2020 saat menarik kapal tongkang AP 610.
Di rumah keluarga korban, Bupati Anas ditemui langsung oleh Mufidah, istri Rustam Efendi berserta keluarganya. Bupati Banyuwangi juga memimpin doa agar Rustam bisa segera ditemukan.
Ia juga meminta kepada BPBD Banyuwangi membantu keluarga korban untuk terus berkomunikasi dengan Basarnas yang sedang melakukan pencarian.
Advertisement
Baca Juga
Menantu Rustam, Deo Ivan Rivaldi mengemukakan, baru mengetahui kabar bahwa mertuanya hilang pada 6 Agustus 2020, dan keluarga sempat hilang kontak sejak 31 Juli 2020.
"Tiap hari bapak selalu komunikasi dengan keluarga. Terakhir komunikasi pada 30 Juli 2020," ujarnya seperti yang dikutip dari Antara, Senin (17/8/2020).
Dari penuturan keluarga, pada saat terakhir komunikasi, Rustam sempat menyatakan di perjalanan selanjutnya akan sulit mendapat sinyal komunikasi. Namun keluarga percaya Rustam masih hidup dan bertahan, apalagi setelah dua ABK dari kapal tongkang AP 610 berhasil ditemukan dan selamat, yakni Hamzah dan Ilham.
Berdasarkan data Basarnas, 10 ABK yang belum ditemukan adalah Rustam Effendi (Nakhoda), Ahmad Effendi (KKM), Robby Dwi Permadi (Mualim I), Ahmad Mahfutron (Mualim II), Denis Raditia Ermanda (Masinis I), Bayu Santoso (Masinis II), Sahir Juana (Juru Mudi), Rahmad Hermawan (Juru Mudi), Arief Damar Junianto (Juru Mudi), Joshua Kalimasa (Juru Masak).
Kapal TB Immanuel WGSR 3 yang menarik kapal tongkang AP 610 berangkat dari Pelabuhan Gresik pada 21 Juli 2020 dengan tujuan Pelabuhan Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Kapal tunda yang dinakhodai Rustam Efendi dinyatakan hilang diduga di Perairan Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapal tongkang AP 610 yang ditarik kapal TB Immanuel WGSR 3 dari Gresik, ditemukan terdampar di Sumenep, Madura.
Â