49 Tenaga Medis di 3 RS Lumajang Terinfeksi Corona COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo mengatakan, banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19 diperkirakan karena penggunaan APD kurang maksimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi dokter. (dok. unsplash/@ashkfor121)

Liputan6.com, Jakarta - Ada 49 tenaga kesehatan di tiga rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terinfeksi COVID-19. Dengan demikian ada pembatasan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Adapun tenaga kesehatan yang banyak terpapar COVID-19 itu karena penggunaan alat pelindung diri (APD) kurang maksimal.

"Tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 bekerja di RSUD Pasirian, RS Djatiroto, dan RSUD Hariyoto dengan total sebanyak 49 orang, baik perawat maupun dokter," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius, seperti dikutip dari Antara, ditulis Selasa (15/9/2020).

Dia menuturkan, jumlah tenaga kesehatan di RSUD Pasirian yang terinfeksi COVID-19 sebanyak 22 orang, sedangkan di RSUD Hariyoto sebanyak enam orang, sisanya tenaga kesehatan di RS Djatiroto sebanyak 21 orang.

"Akibat banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19, ada pembatasan pelayanan kesehatan di tiga rumah sakit tersebut untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus corona," ujar Bayu.

Ia menuturkan, RSUD Pasirian yang merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 untuk sementara waktu tidak lagi bisa menerima pasien baru karena pelayanan rawat inap di rumah sakit setempat ditutup sementara. Sedangkan untuk poliklinik rawat jalan masih tetap dibuka.

"Untuk Rumah Sakit Djatiroto sementara ditutup untuk pelayanan unit gawat darurat dan ruang isolasi pasien COVID-19 di sana juga sudah penuh," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Penyebab Banyaknya Tenaga Kesehatan Terpapar COVID-19

Ilustrasi Dokter
Ilustrasi Dokter. (Bola.com/Pixabay)

Bayu mengatakan, banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19 diperkirakan karena penggunaan alat pelindung diri (APD) kurang maksimal sehingga virus mudah masuk ke tenaga kesehatan.

"Penyebabnya human error dan standar operasional prosedur (SOP) pemakaian APD belum diterapkan dengan baik, sehingga kami akan melakukan evaluasi soal itu," ujarnya.

Pihak puskesmas, lanjut Bayu, juga sudah melakukan pelacakan terhadap keluarga tenaga kesehatan di masing-masing domisili, sehingga diharapkan kontak erat tenaga kesehatan juga sudah dilakukan tes usap.

Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Lumajang hingga 14 September 2020 tercatat 312 orang dengan rincian pasien yang masih dirawat sebanyak 122 orang, pasien yang sembuh sebanyak 165 orang, dan meninggal dunia sebanyak 25 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya